Bahlil Cek Pulau Gag: Tambang Nikel PT GAG Diperiksa?

Admin

18/06/2025

2
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan langsung ke Pulau Gag di Raja Ampat pada hari Sabtu (7/6). Kunjungan ini menjadi wadah bagi Bahlil untuk berdialog dengan penduduk setempat, yang secara tegas menyatakan dukungan mereka terhadap kelanjutan operasional PT GAG Nikel. Klaim yang disampaikan warga kepada Bahlil menyatakan adanya perbedaan signifikan antara fakta di lapangan dan pemberitaan yang beredar.

"Apakah berita-berita tersebut akurat atau tidak? Inilah alasan mengapa saya turun langsung ke lapangan," tegas Bahlil, seperti yang dikutip dari keterangan yang diterima pada Sabtu (7/6/2025).

Bahlil menegaskan bahwa tujuan utama kedatangannya adalah untuk memastikan bahwa kegiatan pertambangan yang dijalankan oleh perusahaan GAG Nikel mematuhi semua peraturan yang berlaku dan tidak merusak kelestarian lingkungan.

"Oleh karena itu, saya hadir di sini untuk melakukan pengecekan langsung. Saya juga ingin bertemu dengan seluruh masyarakat. Saya ingin melihat secara objektif, apa yang sebenarnya terjadi. Saya merasa senang dapat berinteraksi langsung dengan warga di sini," ujar Bahlil.

Sebagai informasi tambahan, sebelumnya Bahlil Lahadalia telah mengambil keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan operasi pertambangan nikel PT Gag Nikel, yang merupakan anak perusahaan dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap laporan mengenai dugaan kerusakan ekosistem di kawasan Raja Ampat akibat aktivitas pertambangan nikel.

"Untuk menghindari kesimpangsiuran informasi, kami telah memutuskan melalui Dirjen Minerba, bahwa status IUP (Izin Usaha Pertambangan) PT Gag yang saat ini beroperasi, akan kami hentikan sementara operasinya," jelas Bahlil di kantornya, Jakarta, pada hari Kamis (5/6/2025).

Penghentian izin operasi ini diberlakukan sambil menunggu hasil pengawasan dan verifikasi yang dilakukan oleh tim di lapangan. Bahlil juga menyatakan bahwa dalam waktu dekat, ia akan mengunjungi Papua Barat Daya untuk meninjau langsung sejumlah lokasi.

"Penghentian ini bersifat sementara, bukan permanen. Kegiatan produksi dihentikan untuk sementara waktu, sambil menunggu hasil peninjauan dan verifikasi dari tim saya," pungkas Bahlil.