Ray Dalio: Penasihat BPI Danantara Tanpa Bayaran?

Admin

12/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengonfirmasi bahwa Ray Dalio tetap menjadi penasihat informal bagi institusi tersebut.

Posisi Ray Dalio ini dijalankan secara sukarela dan tanpa kompensasi finansial.

“Bapak Ray Dalio telah menegaskan bahwa perannya sebagai penasihat akan berlanjut seperti sebelumnya, dengan sifat sukarela dan tanpa menerima bayaran,” demikian pernyataan resmi dari Danantara, Rabu (4/6/2025).

Danantara menyampaikan apresiasi atas sumbangan Dalio berupa pandangan dan keahlian. Kontribusinya selama setahun terakhir dinilai sangat berharga bagi lembaga ini.

Menurut pandangan Danantara, saran dan arahan dari Dalio memiliki andil penting dalam proses pendirian lembaga.

Termasuk juga dalam upaya memacu investasi pada sektor-sektor strategis demi pembangunan jangka panjang Indonesia.

“Bersama dengan Presiden Prabowo, Bapak Ray Dalio dan Danantara Indonesia memiliki komitmen untuk terus memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta memaksimalkan potensi penuh dari sektor-sektor strategis di Indonesia,” ungkap Danantara.

Sebelumnya, Ray Dalio telah diumumkan sebagai bagian dari struktur kepengurusan Danantara oleh CEO Rosan Roeslani pada tanggal 24 Maret 2025.

Pengumuman tersebut disampaikan sebulan setelah Presiden Prabowo Subianto meresmikan Danantara pada tanggal 24 Februari 2025.

Ray Dalio tergabung dalam Dewan Penasihat bersama dengan Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, F. Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra.

Dua bulan setelah pengumuman tersebut, muncul desas-desus mengenai pengunduran diri Ray Dalio. Kabar ini dilaporkan oleh Bloomberg pada hari Rabu, 28 Mei 2025, berdasarkan informasi dari sumber terdekat Dalio.

Sumber dari Bloomberg menyebutkan bahwa Ray Dalio memutuskan untuk tidak bergabung dengan Dewan Penasihat Danantara. Akan tetapi, alasan di balik keputusan tersebut tidak dijelaskan secara rinci.

“Pendiri Bridgewater Associates memilih untuk tidak berpartisipasi dalam Dewan Penasihat Danantara, meskipun lembaga tersebut telah secara terbuka mengumumkan penunjukannya bersama empat tokoh bisnis dan politik terkemuka lainnya pada bulan Maret,” tulis Liputanku.