Ray Dalio Batal Jadi Penasihat Danantara: Profil Sang Investor

Admin

04/06/2025

3
Min Read

On This Post

Profil Ray Dalio yang Dikabarkan Batal Jadi Penasihat Danantara

Ray Dalio, seorang investor ternama asal Amerika Serikat (AS), santer terdengar kabar mengenai pembatalan dirinya sebagai Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Disebutkan bahwa ia memiliki alasan pribadi yang hingga kini belum dapat diungkapkan terkait keputusan tersebut.

Kendati demikian, perlu digarisbawahi bahwa Ray Dalio bukanlah figur biasa. Kiprahnya di sektor keuangan Amerika Serikat telah berlangsung lama, dikenal sebagai seorang investor ulung sekaligus pendiri perusahaan manajemen investasi terkemuka, Bridgewater Associates.

Berdasarkan informasi dari situs resmi Bridgewater Associates, Ray Dalio telah aktif berkecimpung di dunia investasi dan ekonomi makro selama lebih dari 50 tahun. Ketertarikannya pada dunia investasi berawal sejak usia 12 tahun, ketika ia bekerja sebagai pembawa tongkat golf (caddie) di lapangan golf lokal. Pada saat itu, pasar sedang mengalami tren positif dan perbincangan mengenai saham menjadi topik hangat.

Berawal dari sana, ia menyisihkan sebagian penghasilannya sebagai caddie untuk kemudian menginvestasikannya dalam saham pertamanya di maskapai Northeast Airlines. Keputusan ini didasari oleh fakta bahwa maskapai tersebut merupakan satu-satunya perusahaan yang nilai sahamnya kurang dari US$ 5 per lembar pada saat itu.

Pada masa sekolah menengah, Ray Dalio kurang berminat pada kegiatan belajar formal dan lebih memilih untuk terus mengejar hasratnya dalam ‘bermain’ di pasar bursa saham. Bahkan, aktivitas ini hampir membuatnya gagal dalam studinya.

Untungnya, berkat ketekunan yang dimilikinya, ia berhasil meraih gelar Sarjana di bidang Keuangan dari C.W. Post College pada tahun 1971. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya dan berhasil memperoleh gelar MBA dari Harvard Business School pada tahun 1973.

Baru pada sekitar tahun 1975, Ray Dalio mendirikan Bridgewater Associates di sebuah apartemen dua kamar miliknya yang berlokasi di New York City (NYC). Awalnya, ia fokus memberikan bantuan kepada para investor institusional melalui layanan konsultasi dan pengelolaan aset mereka secara aktif, terutama di pasar komoditas dan berjangka.

Ia juga menuangkan pemikiran-pemikiran investasinya dalam laporan riset harian berjudul ‘Bridgewater Daily Observations’ yang dikirimkan kepada klien perusahaan melalui Telex. Seiring berjalannya waktu, kualitas laporan yang ditulis oleh Ray ini berhasil menarik perhatian para investor, hingga akhirnya Bridgewater berhasil memperoleh kucuran dana institusional pertama untuk dikelola secara langsung pada tahun 1985.

Nilai dana investasi pertama yang dipercayakan kepada Ray tidak main-main, yakni mencapai US$ 5 juta dari Bank Dunia. Sejak saat itu, semakin banyak investor institusional lainnya yang turut mempercayakan dana investasi mereka untuk dikelola secara langsung oleh Bridgewater.

Di bawah kepemimpinan Ray Dalio, Bridgewater berhasil menjadi perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia versi majalah Fortune. Selain itu, hingga saat ini Bridgewater Daily Observations tetap menjadi salah satu laporan pasar yang paling dicari oleh para investor dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.

Namun, pada tahun 2017, Ray Dalio secara resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO, yang kemudian beralih menjadi CIO. Hanya berselang 3 tahun, tepatnya pada tahun 2020, ia kemudian mengalihkan jabatannya sebagai CIO untuk lebih memfokuskan diri pada posisinya sebagai pendamping Komite Investasi yang bertanggung jawab atas pengawasan dan evolusi strategi investasi Bridgewater.

Proses peralihan jabatan CIO ini selesai pada bulan September 2022. Sejak saat itu, Ray Dalio hanya berperan sebagai mentor bagi para CIO dan Komite Investasi perusahaan. Ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Operasional, serta sebagai investor senior Bridgewater Associates.

Di luar aktivitas tersebut, berdasarkan laporan Forbes, Bridgewater Associates yang didirikan oleh Ray Dalio telah berkembang menjadi salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia, dengan total dana kelolaan mencapai US$ 112 miliar.

Berkat kesuksesan tersebut, saat ini Ray Dalio diperkirakan memiliki kekayaan mencapai US$ 14 miliar atau setara dengan Rp 228,38 triliun. Dengan demikian, Ray Dalio saat ini tercatat menduduki peringkat ke-173 sebagai orang terkaya di dunia.