Manajemen Danantara baru-baru ini mengeluarkan pernyataan resmi, di mana Ray Dalio menegaskan komitmennya untuk terus menjalin hubungan baik dengan lembaga sovereign wealth fund (SWF) yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto.
Seperti yang dilansir oleh Kontan pada hari Rabu, 4 Juni 2025, walaupun tidak tercantum dalam struktur kepengurusan formal Danantara, Dalio memilih peran sebagai penasihat informal, baik bagi institusi Danantara maupun sebagai advisor keuangan bagi Prabowo secara pribadi.
“Saya tetap menjadi pendukung teguh misi Danantara Indonesia,” tegas Ray Dalio, sebagaimana dikutip dari rilis resmi yang disebarluaskan oleh Danantara.
Dalam kapasitasnya sebagai penasihat informal, Dalio menyatakan bahwa saran dan masukan yang diberikannya kepada para petinggi Danantara serta Presiden Prabowo bersifat sukarela sepenuhnya.
“Keterlibatan saya sebagai penasihat tetap konsisten, tidak mengalami perubahan, bersifat sukarela, dan tanpa imbalan finansial. Danantara Indonesia sangat menghormati dan mengapresiasi kontribusi ini,” imbuh Dalio.
Profil Ray Dalio
Ray Dalio adalah figur sentral dalam ranah manajemen investasi. Ia merupakan pendiri Bridgewater Associates, sebuah firma manajemen investasi yang berbasis di Amerika Serikat yang sangat berpengaruh.
Perusahaan ini melayani berbagai klien institusional bergengsi, termasuk dana pensiun, dana abadi, yayasan, pemerintah asing, dan bank sentral. Bridgewater bahkan dikenal luas sebagai salah satu manajemen investasi terbesar di skala global.
Jika kita menelusuri lebih dalam mengenai profil Ray Dalio, akan tampak bahwa ia termasuk dalam deretan investor legendaris dunia, disejajarkan dengan tokoh-tokoh besar seperti Warren Buffett dan George Soros.
Lahir pada tanggal 8 Agustus 1949 di New York City, Dalio berasal dari keluarga kelas menengah; ayahnya adalah seorang musisi jazz profesional, sementara ibunya berperan sebagai ibu rumah tangga.
Ray Dalio mengawali perjalanan investasinya sejak usia dini, yaitu 12 tahun, dengan membeli saham Northeast Airlines senilai 300 dollar AS.
Nilai saham perusahaan yang dibeli Dalio saat masih remaja ini mengalami lonjakan signifikan, meningkat tiga kali lipat, setelah perusahaan tersebut melakukan merger dengan maskapai lain.
Setelah menyelesaikan pendidikan MBA dari Harvard Business School pada tahun 1973, Dalio mendirikan Bridgewater Associates pada tahun 1975 di New York. Di bawah kepemimpinannya yang visioner, Bridgewater berhasil bertransformasi menjadi hedge fund terbesar di dunia pada tahun 2013.
Ray Dalio juga dikenal luas sebagai penulis buku “Principles: Life & Work”, sebuah karya best seller yang mengupas tuntas filosofi manajemen serta investasi yang ia anut. Di samping aktivitasnya di dunia keuangan, Dalio juga terlibat aktif dalam berbagai proyek filantropi dan penelitian ilmiah.
Salah satu inisiatifnya yang patut dicatat adalah pendanaan kapal penelitian OceanXplorer, sebuah kapal canggih sepanjang 285 kaki yang dilengkapi dengan peralatan mutakhir untuk eksplorasi dan penelitian laut.
Kapal ini dirancang khusus untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai kehidupan laut dan pentingnya konservasi samudra.
Di usianya yang terbilang senja, yakni 75 tahun, meskipun telah memasuki fase semi-pensiun, Dalio tetap bersemangat dalam berbagi prinsip dan wawasan investasinya kepada dunia.
Artikel ini bersumber dari berita yang dipublikasikan oleh KONTAN dengan judul “Ray Dalio Sebut Komitmennya sebagai Penasihat Informal Danantara”.