Profil Ray Dalio: Kisah Miliarder & Bantahan Isu Mundur

Admin

02/06/2025

3
Min Read

On This Post

"Meskipun lembaga Danantara telah secara terbuka mengumumkan penunjukannya bersama empat tokoh bisnis dan politik terkemuka lainnya pada bulan Maret, pendiri Bridgewater Associates memilih untuk tidak bergabung dalam Dewan Penasihat Danantara," demikian laporan dari Bloomberg.

Kabar mengenai pembatalan Ray Dalio untuk bergabung dengan Danantara segera dibantah oleh Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani. Beliau menegaskan bahwa Ray Dalio tetap menjadi bagian dari kepengurusan Danantara.

Ray Dalio sendiri ditetapkan sebagai Dewan Penasihat Danantara bersama tokoh-tokoh terkemuka lainnya, termasuk Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra.

Profil Ray Dalio

Ray Dalio merupakan figur sentral dalam dunia manajemen investasi. Ia dikenal sebagai pendiri Bridgewater Associates, sebuah perusahaan manajemen investasi yang berbasis di Amerika Serikat.

Perusahaan ini memberikan layanan kepada klien institusional, seperti dana pensiun, dana abadi, yayasan, pemerintah asing, serta bank sentral. Bridgewater bahkan dikenal sebagai salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar di kancah global.

Jika kita menelusuri lebih dalam profil Ray Dalio, akan terlihat bahwa ia termasuk dalam barisan investor legendaris dunia, setara dengan nama-nama besar seperti Warren Buffett dan George Soros.

Ia lahir pada tanggal 8 Agustus 1949 di New York City. Dalio berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah, ayahnya berprofesi sebagai musisi jazz profesional, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

Ray Dalio mengawali perjalanan investasinya sejak usia 12 tahun dengan membeli saham Northeast Airlines senilai 300 dollar AS.

Nilai saham perusahaan yang dibeli Dalio saat masih remaja tersebut meningkat tiga kali lipat beberapa tahun kemudian, setelah perusahaan itu melakukan merger dengan maskapai lain.

Setelah berhasil meraih gelar MBA dari Harvard Business School pada tahun 1973, Dalio mendirikan Bridgewater Associates pada tahun 1975 di New York. Di bawah kepemimpinannya, Bridgewater tumbuh menjadi hedge fund terbesar di dunia pada tahun 2013.

Ray Dalio juga dikenal sebagai penulis buku Principles: Life & Work yang menjadi buku terlaris dan membahas filosofi manajemen serta investasi yang dianutnya. Selain kesibukannya di dunia keuangan, Dalio juga terlibat dalam berbagai proyek filantropi dan penelitian ilmiah.

Salah satu inisiatifnya adalah pendanaan kapal penelitian OceanXplorer, sebuah kapal sepanjang 285 kaki yang dilengkapi dengan peralatan canggih untuk keperluan penelitian laut.

Kapal ini dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai kehidupan laut dan upaya konservasi samudra.

Usianya sudah tergolong lanjut, yaitu 75 tahun. Walaupun telah memasuki fase semi-pensiun, Dalio tetap aktif membagikan prinsip serta wawasan investasinya.

Kekayaan Ray Dalio

Berdasarkan data terkini dari Forbes Real-Time Billionaires List per Maret 2025, Ray Dalio memiliki kekayaan bersih sekitar 19,1 miliar dollar AS, atau setara dengan sekitar Rp 316,6 triliun (dengan kurs Rp 16.576 per dollar AS).

Angka ini menempatkannya dalam daftar 100 orang terkaya di dunia. Mayoritas kekayaan Ray Dalio berasal dari saham dan kepemilikan di Bridgewater Associates, meskipun ia juga memiliki portofolio investasi pribadi di berbagai sektor, termasuk real estat, teknologi, dan energi terbarukan.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, Dalio dikenal memiliki pendekatan konservatif dalam mengelola kekayaannya. Ia telah menyumbangkan sebagian besar hartanya ke berbagai yayasan amal melalui Dalio Philanthropies.

Dana yang telah disumbangkan mencapai lebih dari 1 miliar dollar AS, yang dialokasikan untuk isu-isu pendidikan, kesehatan masyarakat, serta perlindungan lingkungan.