KLATEN, MasterV – Setiap pengendara wajib memahami bahwa tindakan melarikan diri saat terjaring razia lalu lintas mengandung risiko yang signifikan. Selain berpotensi membahayakan keselamatan diri sendiri, upaya menghindar dari petugas di lokasi razia juga dapat mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
Baru-baru ini, seorang pria dengan gegabah berusaha kabur saat berlangsung razia knalpot bising yang dioperasikan oleh Polresta Bandung di Jalan Raya Katapang-Soreang, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Seorang pengendara sepeda motor dengan berani melarikan diri saat dihentikan oleh tim petugas gabungan yang terdiri dari personel Polresta Bandung, TNI, Dishub, serta Polisi Militer.
Aksi berbahaya tersebut mengakibatkan penumpangnya, yang tidak mengenakan helm, terjatuh. Ironisnya, pengendara tersebut memilih untuk kabur dan meninggalkan perempuan itu di lokasi kejadian.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, menyatakan bahwa tindakan menghindari petugas saat terkena razia lalu lintas adalah contoh perilaku yang tidak pantas ditiru.
“Ini merupakan cermin buruk dari perilaku pengendara yang berupaya menghindar dari petugas. Konsekuensi dari pelanggaran aturan seharusnya diterima jika terkena tilang,” ujar Sony kepada MasterV, Selasa (3/6/2025).
Tangkapan layar Instagram @dashcamindonesia: Pengendara motor yang secara nekat menghindari razia polisi.
Sony menambahkan, menghadapi konsekuensi atas pelanggaran aturan lalu lintas adalah bagian integral dari tanggung jawab.
“Dengan bertanggung jawab, hal ini dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan di masa mendatang, sehingga tidak lagi melanggar tata tertib berlalu lintas,” kata Sony.
Di samping itu, insiden tersebut juga bisa menjadi sarana edukasi keselamatan bagi setiap pengguna jalan.
“Berusaha menghindar di tengah lalu lintas sama saja dengan mempertontonkan kebodohan diri sendiri, karena potensi lolosnya sangat kecil, risiko bahayanya besar, dan pasti ada pihak yang dirugikan,” tegas Sony.
Manuver untuk menghindari petugas di lapangan seringkali mengandung unsur bahaya dan berisiko tinggi, seperti menyebabkan kecelakaan yang membahayakan diri sendiri, petugas, maupun orang lain.
