Tanggul Pantai Jakarta Tahap 7 Dibangun: Atasi Penurunan Tanah

Admin

21/06/2025

2
Min Read

On This Post

Dalam upaya mengantisipasi penurunan muka tanah (land subsidence) dan mengurangi risiko banjir yang menghantui Jakarta dan sekitarnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengambil langkah proaktif. Salah satu inisiatif krusial adalah pembangunan tanggul pantai Jakarta, sebuah komponen vital dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Pengamanan wilayah pesisir pantai menjadi prioritas utama Kementerian PU dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Proyek Strategis Nasional (PSN)," tegas Menteri PU, Dody Hanggodo, dalam pernyataan resminya, Senin (9/6/2025).

Sebagai kelanjutan dari komitmen tersebut, Kementerian PU, melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, telah mempersiapkan pembangunan tanggul di pesisir Teluk Jakarta Tahap 7. Rencananya, pembangunan pengaman pantai di pesisir Teluk Jakarta Tahap 7 paket 1 akan difokuskan di wilayah strategis Kali Ancol dan Kali Dadap.

Pembangunan tanggul Kali Ancol Paket 1, yang direncanakan sepanjang 100 meter, akan didanai sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Proyek ini akan dilaksanakan melalui skema single years contract (SYC) pada tahun 2025, dan saat ini sedang dalam tahap persiapan lelang yang intensif.

Sementara itu, pembangunan tanggul Tahap 7 paket berikutnya, yang direncanakan sepanjang 850 meter, akan mencakup wilayah Kali Ancol, Muara Baru Barat, dan Cilincing. Usulan anggaran untuk kegiatan penting ini sedang dalam tahap pengajuan, dengan sumber pendanaan yang diusulkan berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan akan dilaksanakan melalui skema multi years contract (MYC) selama periode 2026-2027.

Pada tahap 7 ini, juga akan dibangun sebuah unit sistem polder yang canggih di Kali Dadap. Sistem ini akan menjadi bagian integral dari sistem bangunan pengendali banjir yang terintegrasi secara menyeluruh dengan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN). Pendanaan untuk proyek vital ini juga bersumber dari SBSN dan akan dilaksanakan melalui skema MYC 2026-2027.

Hingga tahun 2024, upaya gigih Kementerian PU dalam membangun tanggul pengaman pantai Jakarta telah menghasilkan total panjang mencapai 14,75 km. Pencapaian ini merupakan hasil dari enam tahap pekerjaan yang tersebar di berbagai kawasan, termasuk Kalibaru, Kamal Muara, Muara Baru, Kali Ancol, dan Dadap.

Kementerian PU menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut adalah elemen penting dari sistem pengendalian banjir terpadu. Sistem ini juga mencakup penyediaan air bersih yang memadai dan pengelolaan air limbah yang efektif.

Upaya ini terintegrasi secara sinergis dengan pembangunan Bendungan Karian dan Jatiluhur untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, Jakarta Sewerage Development System juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas air di wilayah hilir. Pendekatan terintegrasi ini diharapkan tidak hanya mengurangi risiko banjir dan abrasi, tetapi juga mencegah land subsidence yang disebabkan oleh eksploitasi air tanah yang berlebihan.