JAKARTA, MasterV – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menyampaikan perkiraan bahwa retret kepala daerah gelombang kedua akan dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta.
Menurut penjelasan Bima Arya, peserta untuk retret gelombang kedua ini mencakup para kepala daerah yang belum berkesempatan mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, serta kepala daerah yang terpilih melalui pemungutan suara ulang (PSU) dan telah dilantik secara resmi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Peserta yang akan hadir adalah mereka yang sebelumnya belum mengikuti kegiatan di Magelang, juga mereka yang telah melalui proses PSU dan dilantik oleh Kemendagri,” ujar Bima Arya di Padang, pada hari Kamis (29/5/2025), sebagaimana dilansir dari video Liputanku.
“Jadi, kemungkinan besar akan ada sekitar 50 peserta lebih, termasuk para wakilnya. Insya Allah, acara ini akan diselenggarakan pada bulan Juni mendatang,” lanjutnya memberikan keterangan.
Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya juga menginformasikan bahwa retret kepala daerah gelombang kedua ini direncanakan akan dilaksanakan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor.
Meskipun demikian, beliau belum memberikan informasi detail mengenai tanggal pelaksanaan retret gelombang kedua. Beliau hanya menyebutkan bahwa acara tersebut akan diselenggarakan pada bulan Juni tahun 2025.
Sebelumnya, Bima Arya telah menyampaikan bahwa konsep retret telah rampung dibahas dan kini menunggu persetujuan dari pimpinan tertinggi, yaitu Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
“Saat ini, kita sedang dalam tahap finalisasi terkait aspek-aspek teknis, terutama mengenai jadwal yang paling sesuai dengan agenda para kepala daerah,” ungkapnya.
Sebagai informasi tambahan, retret kepala daerah gelombang pertama telah sukses diselenggarakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada bulan Februari 2025 lalu.
Selama mengikuti program retret, para kepala daerah mendapatkan materi pembekalan yang meliputi tugas pokok kepala daerah, geopolitik, hingga pemahaman mendalam mengenai visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dikenal dengan Asta Cita.