Bandara Taif: Alternatif Baru Haji & Umrah RI?

Admin

20/06/2025

2
Min Read

On This Post

Pemerintah Indonesia meyakini bahwa Bandara Taif memiliki potensi besar untuk melayani jemaah haji dan umrah dari tanah air. Keyakinan ini ditegaskan oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, dalam sebuah pertemuan penting antara Anggota Amirul Hajj Indonesia 2025 dengan pihak Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi, pada hari Minggu (8/6).

Pertemuan tersebut secara khusus membahas peluang pemanfaatan Bandara Taif bagi para jemaah haji dan umrah asal Indonesia. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk memecah konsentrasi arus kedatangan dan menciptakan rute alternatif yang lebih efektif menuju kota suci Makkah. Lebih dari itu, diharapkan langkah ini dapat meningkatkan kenyamanan bagi seluruh jemaah yang hadir.

"Bandara Taif dapat menjadi opsi bandara haji/umrah yang menjanjikan, melengkapi Jeddah dan Madinah dalam upaya mengurangi kepadatan. Terlebih lagi, jarak tempuh dari Bandara Taif ke Makkah relatif singkat, hanya sekitar 70 km," ungkap Dudy dalam keterangannya pada hari Senin (9/6/2025).

Dudy menambahkan bahwa pada musim haji tahun ini, Bandara Taif telah mulai digunakan untuk melayani jemaah haji khusus asal Indonesia. Sebanyak 44 jemaah haji khusus Indonesia telah mendarat di Bandara Internasional Taif pada hari Rabu (28/5/2025).

"Kedatangan perdana ini menandai sebuah langkah signifikan dalam strategi diversifikasi jalur masuk bagi jemaah haji ke Arab Saudi," tegasnya.

Turut hadir dalam pertemuan penting ini adalah sejumlah tokoh penting, antara lain Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, Wakil Menteri Agama RI Romo KH R Muhammad Syafi'i, Rektor IPB University Arif Satria, dan Konsul Jenderal Republik Indonesia Yusron B. Ambary.