RI Kecam Israel Cegat Bantuan Gaza: Krisis Kelaparan Memburuk

Admin

22/06/2025

3
Min Read

On This Post

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Bapak Sugiono, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan Israel yang telah mencegat kapal Madleen. Kapal tersebut membawa sejumlah aktivis yang bermaksud memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Menurut Bapak Sugiono, insiden ini menjadi bukti berulang kali bahwa Israel mengabaikan hukum internasional.

"Saya sangat mengecam tindakan intersepsi yang dilakukan Israel terhadap kapal Madleen di perairan internasional saat kapal tersebut berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Tindakan ini sekali lagi mencerminkan ketidakpedulian Israel terhadap hukum internasional, dan merupakan pukulan telak bagi penderitaan yang dialami rakyat Gaza," tegas Bapak Sugiono melalui akun X resmi Menteri Luar Negeri Indonesia, seperti yang terpantau pada hari Selasa (10/6/2025).

Bapak Sugiono berpendapat bahwa langkah Israel yang secara konsisten melakukan blokade terhadap bantuan yang hendak masuk ke Gaza, baik melalui jalur laut maupun darat, hanya akan memperburuk situasi konflik yang ada. Tindakan tersebut juga secara signifikan meningkatkan risiko kelaparan yang mengancam penduduk Gaza.

"Blokade yang diterapkan Israel, baik di darat maupun di laut, merupakan bentuk hukuman kolektif yang secara serius memperburuk risiko terjadinya kelaparan massal. Sesuai dengan hukum internasional dan perintah dari ICJ, Israel memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan secara berkelanjutan dan tanpa adanya hambatan, serta menjamin keselamatan para pekerja kemanusiaan," jelas Bapak Sugiono.

"Upaya-upaya internasional yang bertujuan untuk membuka koridor maritim patut untuk diapresiasi. Namun, penting untuk diingat bahwa upaya ini tidak boleh mengalihkan fokus dari pentingnya akses bantuan melalui jalur darat, yang tetap menjadi kebutuhan yang paling mendesak saat ini," tambahnya.

Bapak Sugiono menekankan bahwa isu terkait distribusi bantuan ke jalur Gaza telah secara konsisten disuarakan oleh pemerintah Indonesia di berbagai forum internasional. Beliau juga menegaskan bahwa tindakan Israel yang menghalangi kapal bantuan menuju Gaza akan kembali menjadi perhatian utama dan disuarakan oleh Indonesia dalam KTT di New York pada pertengahan bulan Juni mendatang.

"Dalam berbagai forum, saya tidak pernah berhenti menyerukan bahwa pembukaan semua jalur bantuan menuju Gaza adalah suatu keharusan. Pada KTT Palestina yang akan datang di New York, saya akan menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya DK PBB, untuk bertindak dengan tegas: lindungi warga sipil dan segera adopsi resolusi yang bertujuan untuk mengakhiri blokade serta menjamin akses kemanusiaan yang tidak terbatas," tutur Bapak Sugiono.

Seperti yang telah diketahui, kapal bantuan yang menuju Gaza, yang membawa serta Greta Thunberg dan 11 aktivis lainnya, telah dicegat oleh pasukan Israel. Pasukan Israel menghalangi mereka di perairan laut sebelum mencapai wilayah Palestina.

Menurut laporan AFP pada hari Senin (9/6), kapal Madleen bertujuan untuk mengirimkan bantuan serta menentang blokade laut yang diberlakukan Israel terhadap Gaza, yang telah berlangsung sejak sebelum dimulainya perang antara Israel dan Hamas.

"Koneksi terputus di 'Madleen'. Tentara Israel telah menaiki kapal tersebut," tulis Freedom Flotilla Coalition di Telegram, seraya menambahkan bahwa para penumpang telah "diculik" oleh pasukan Israel. AFP kehilangan kontak dengan para aktivis yang berada di atas kapal tersebut.

Mahmud Abu-Odeh, seorang petugas pers yang berbasis di Jerman di Freedom Flotilla Coalition, menyampaikan bahwa "para aktivis tampaknya telah ditangkap". Israel sebelumnya telah berjanji untuk mencegah kapal tersebut mencapai Gaza.

Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa Angkatan Laut telah mengarahkan kapal tersebut untuk mengubah arah saat mendekati "daerah terlarang". Sekitar satu jam kemudian, disebutkan bahwa kapal itu sedang ditarik ke pantai Israel.