Investasi Listrik RI: Rp 2.967 T untuk Pasokan Hingga 2034

Admin

09/06/2025

1
Min Read

On This Post

PT PLN (Persero) baru-baru ini menyampaikan laporan penting mengenai kebutuhan investasi untuk meningkatkan produksi listrik di Indonesia. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2025-2034, terungkap bahwa diperlukan investasi sebesar US$ 188 miliar, atau setara dengan Rp 2.967 triliun.

Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, angka ini mencakup investasi proyek senilai US$ 171 miliar (sekitar Rp 2.699 triliun) dan biaya *maintenance* PLN CAPEX serta *Interest During Construction* (IDC) sebesar US$ 17 miliar (kira-kira Rp 268 triliun).

"Kebutuhan investasi ini sangat signifikan, hampir mencapai Rp 3.000 triliun. PLN menyadari bahwa tugas sebesar ini tidak mungkin diemban sendirian," ujar Darmawan dalam acara Diseminasi RUKN dan RUPTL PLN 2025-2034 yang berlangsung di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta Selatan, pada Senin (2/6/2025).

Rncian Proyek yang Akan Dijalankan 2025-2034:

Patut dicatat, dari total investasi pembangkit sebesar Rp 2.133,7 triliun, sebagian besar, yaitu 73%, dialokasikan untuk partisipasi pihak swasta atau *Independent Power Producer* (IPP).

Sektor swasta mendapatkan alokasi sebesar Rp 1.566,1 triliun untuk investasi pada pembangkit dengan kapasitas 49,1 GW. Sementara itu, investasi dari PLN, yang mencapai lebih dari Rp 2.000 triliun, secara khusus dialokasikan untuk pembangkit sebesar Rp 567,67 triliun untuk kapasitas 20,4 GW. Dengan demikian, secara keseluruhan, akan ada penambahan kapasitas sebesar 69,5 GW.