RI-Prancis Tingkatkan Bisnis & Perdagangan: Target IEU CEPA

Admin

04/06/2025

3
Min Read

On This Post

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto, pada hari Rabu (28/5) telah menyelenggarakan pertemuan bilateral yang penting dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri serta Digital Prancis, Bapak Eric Lombard. Pertemuan ini bertempat di Gedung A.A. Maramis, Jakarta.

Pertemuan ini dilaksanakan sebelum kedua Menteri tersebut menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Prancis. Dalam forum tersebut, keduanya dijadwalkan untuk menyampaikan Closing Remarks serta menyaksikan secara langsung penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara para pelaku usaha dari kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai isu strategis yang menjadi kepentingan bersama, terutama upaya penguatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi bilateral. Sepanjang tahun 2024, nilai total perdagangan antara Indonesia dan Prancis tercatat sebesar USD 2,4 miliar, dengan tren pertumbuhan positif yang terus berlanjut dalam 5 tahun terakhir. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa neraca perdagangan Indonesia terhadap Prancis masih menunjukkan defisit yang cukup signifikan, mencapai USD 532 juta pada tahun 2024.

Bapak Airlangga menyampaikan berbagai potensi kerja sama strategis yang dapat dikembangkan, termasuk proyek energi panas bumi (geothermal project) yang merupakan salah satu fokus utama dalam pengembangan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia telah membentuk Danantara, sebuah lembaga dana investasi Indonesia, yang akan memainkan peran krusial dalam membangun hilirisasi dan ekosistem kendaraan listrik (EV) secara menyeluruh,” demikian pernyataan Bapak Airlangga dalam keterangan resminya pada hari Kamis (29/5/2025).

Seperti yang kita ketahui, Prancis merupakan salah satu mitra investasi utama bagi Indonesia. Pada tahun 2023, nilai realisasi investasi dari Prancis mencapai USD302,8 juta. Investasi ini tersebar di berbagai sektor prioritas nasional, termasuk konstruksi, industri mesin dan elektronik, pariwisata, properti, serta industri makanan. Perusahaan-perusahaan Prancis yang beroperasi di Indonesia, seperti Eramet, Danone, L'Oréal, dan Michelin, memegang peranan penting dalam mendorong pembangunan di Indonesia.

Selanjutnya, kedua Menteri membahas perkembangan Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA), yang diharapkan dapat diselesaikan pada tahun ini.

“Kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari Prancis terhadap percepatan penyelesaian Perundingan IEU CEPA, serta proses aksesi Indonesia ke OECD,” tegas Bapak Airlangga.

Menanggapi permintaan tersebut, Menteri Lombard menyatakan bahwa ia akan menyampaikan laporan mengenai dukungan ini kepada Presiden Emmanuel Macron. Tujuannya adalah untuk mendorong keterlibatan aktif Prancis dalam mendukung Indonesia terkait kedua isu tersebut.

Kita berharap agar Perundingan IEU CEPA dapat segera mencapai konklusi dan diumumkan pada tahun ini. Sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa setelah Jerman, Prancis memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses perundingan ini. Keberhasilan penyelesaian Perundingan IEU CEPA akan membuka akses pasar yang lebih luas, memperkuat arus perdagangan dan investasi, serta mendorong peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa, khususnya Prancis sebagai salah satu mitra utama.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi, Bapak Edi Prio Pambudi; Deputi Bidang Perdagangan dan Ekonomi Digital, Bapak Ali Murtopo Simbolon; serta Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian, Bapak Rudi Salahuddin.