Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya keras merealisasikan swasembada pangan, khususnya untuk komoditas penting seperti gandum dan kedelai. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimis bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan kedelai dan gandum hingga mencapai 10 ribu ton.
Menurut Amran, Kementan telah menjalin kolaborasi erat dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), mengumpulkan para pakar dari berbagai perguruan tinggi terkemuka.
"Target kita untuk kedelai adalah minimal 3 ton. Jika sudah ada yang mampu menghasilkan 1 ribu (ton) atau 2 ribu (ton), kita langsung genjot ke 10 ribu ton. Jika ini berhasil, *insyaallah*, peluang swasembada kedelai akan semakin terbuka lebar di masa depan," ujar Amran kepada para jurnalis di kediamannya, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (3/6/2025).
Untuk komoditas gandum, Amran menjelaskan bahwa serangkaian uji coba telah dilakukan, dengan hasil produksi tertinggi mencapai 5 ton.
Guna menggenjot produksi lebih lanjut, Amran mengungkapkan bahwa delegasi dari Indonesia telah dikirim ke Yordania dan Brasil dengan tujuan mendapatkan bibit gandum terbaik yang tersedia di dunia.
"Kita berupaya mendapatkan yang terbaik, karena ada Mr. Ken, seorang ahli dari Australia yang bekerja di Yordania, datang ke sini, berdiskusi. Beliau mengatakan potensi produksi bisa mencapai 8 ton bahkan 10 ton. Saya langsung perintahkan untuk segera berangkat. Jika ada praktik baik, kita akan adaptasi," tegas Amran.
Sebelumnya, Kementan memang fokus pada upaya menekan angka impor gandum. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa impor biji-bijian atau serealia mengalami peningkatan signifikan pada Maret 2024, baik secara bulanan (25,97%) maupun tahunan (144,02%). Peningkatan ini terutama didorong oleh komoditas serealia seperti beras, gandum, dan jagung.
Nilai impor serealia pada Maret 2024 tercatat sebesar US$ 182,2 juta dengan volume mencapai 491,1 ribu ton. Impor serealia menyumbang 6,04% dari total impor non migas Indonesia pada bulan Maret 2024.
Impor gandum per Maret 2025 menunjukkan kenaikan sebesar 24,54%. Negara asal impor gandum dan meslin didominasi oleh Australia, Argentina, dan Kanada. Sementara itu, impor jagung berasal dari Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat.