Robot Tinju “Real Steel” Jadi Nyata di China!

Admin

16/06/2025

4
Min Read

Dua Robot Humanoid Adu Jotos di Ring Tinju, Bak Film “Real Steel”

Sebuah tontonan menarik tersaji pada akhir Mei lalu, ketika empat robot humanoid buatan Unitree Robotics saling berhadapan dalam arena tinju. Patut diperhatikan bahwa robot-robot canggih ini dikendalikan langsung oleh operator manusia yang berada di tepi ring.

Perlu diketahui, Unitree Robotics, yang berbasis di Hangzhou, Tiongkok, sebelumnya telah dikenal luas berkat inovasi robot anjing mutakhir seperti Go1 dan B2.

Namun, sejak tahun 2024, Unitree memperluas cakupan pengembangan dengan menciptakan robot humanoid yang memiliki kemampuan gerak kompleks, termasuk gerakan akrobatik dan seni bela diri.

Penting untuk dicatat, menurut pihak penyelenggara, kompetisi ini merupakan pertandingan tinju humanoid pertama di dunia yang diadakan dalam format kompetisi resmi. Ajang ini memadukan elemen kecerdasan buatan (AI), kendali jarak jauh, serta kemampuan gerak robot yang sangat mirip dengan manusia.

Tidak mengherankan, cuplikan pertandingan seru antara robot-robot humanoid ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, terutama X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Banyak warganet yang memberikan komentar bahwa pertandingan robot ini seolah menghidupkan kembali adegan dalam film “Real Steel”.

Sebagai informasi tambahan, “Real Steel” (2011) adalah film fiksi ilmiah yang menampilkan Hugh Jackman sebagai bintang utama. Film ini berlatar di masa depan, di mana olahraga tinju telah digantikan oleh pertarungan sengit antara robot raksasa yang dikendalikan oleh manusia.

Dalam alur cerita film, karakter yang diperankan Hugh Jackman adalah mantan petinju yang beralih profesi menjadi operator robot tinju, situasi yang menyerupai apa yang terjadi di ajang CMG World Robot Competition.

Mampu Melakukan Jab dan Knockdown

Robot-robot yang unjuk gigi di arena merupakan model Unitree G1, sebuah humanoid berkaki dua yang dalam beberapa bulan terakhir telah dipamerkan melalui demonstrasi bela diri.

Selain itu, model G1 juga telah menjalani serangkaian uji coba untuk menirukan gerakan kung fu, menangkis serangan, bahkan bertahan ketika dijatuhkan oleh manusia.

Video demonstrasi kemampuan robot ini telah menjadi viral di berbagai platform sejak awal tahun 2025, menunjukkan potensi pemanfaatannya dalam pelatihan bela diri, hiburan, serta eksperimen di bidang AI.

Dalam ajang CMG World Robot Competition – Mecha Fighting Series yang baru-baru ini digelar di Tiongkok, robot-robot tersebut mempertontonkan kemampuan bertarung mereka, termasuk melancarkan pukulan hook (pukulan menyamping), jab (pukulan lurus), uppercut (pukulan dari bawah ke atas), tendangan, bahkan bangkit kembali setelah terjatuh.

Salah satu pertandingan yang paling mendebarkan adalah duel antara robot Pink dan Black. Kedua humanoid ini dibedakan berdasarkan warna pelindung kepala dan sarung tinju yang mereka kenakan.

Dalam cuplikan video pertandingan berdurasi 23 detik, terlihat bagaimana Black dan Pink saling bertukar pukulan jab, sebelum akhirnya Pink tersungkur dan mengalami knockdown. Black juga sempat kehilangan keseimbangan dan terjatuh akibat tersandung Pink, namun dengan sigap mampu bangkit kembali.

Pada akhirnya, Black dinyatakan sebagai pemenang, dan berhak melaju ke babak final untuk kemudian mengalahkan robot Green dan merebut gelar juara Mecha Fighting Series.

Soccer is so yesterday. Robot MMA it is. pic.twitter.com/BKr3TXHh49

Tidak Hanya Adu Jotos, Robot Juga Bisa Maraton

Guardian Tiangong Ultra dari X Humanoid, menjadi robot humanoid tercepat dalam ajang Yizhuang Half-Marathon di Beijing, China, finis dengan catatan waktu 2 jam 40 menit. Performa robot tidak hanya terbatas pada arena tinju. Pada bulan April 2025 lalu, Tiongkok telah lebih dulu menyelenggarakan ajang maraton khusus untuk robot humanoid dalam Yizhuang Half Marathon yang berlangsung di Beijing.

Sebanyak 21 robot berkaki dua yang berasal dari berbagai perusahaan teknologi Tiongkok, seperti X Humanoid, DroidVP, dan Noetix Robotics, turut ambil bagian dalam lomba lari Half Marathon (setengah maraton) dengan jarak tempuh 21 kilometer.

Dari total 21 robot yang berpartisipasi, hanya empat robot yang berhasil mencapai garis finis dalam batas waktu empat jam yang telah ditentukan (cut-off time).

Perlu dicatat bahwa robot tercepat dalam lomba ini adalah Tiangong Ultra dari X Humanoid, yang berhasil menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 2 jam 40 menit. Sebagai perbandingan, pemenang dalam kategori pria mencatatkan waktu 1 jam 2 menit.

Tiangong Ultra, dengan tinggi sekitar 178 cm, dilaporkan berlari dengan kecepatan sekitar 8 km/jam, dan berhasil menyelesaikan lomba setelah melakukan penggantian baterai sebanyak tiga kali.

Sayangnya, robot-robot lainnya tidak berhasil mencapai garis finis dalam ajang Yizhuang Half-Marathon yang diadakan pada bulan April 2025 ini. Beberapa robot mengalami kendala teknis di tengah perjalanan, bahkan sebelum lomba dimulai. Sebagai contoh, ada robot yang langsung terjatuh di garis start dan baru bisa bangkit beberapa menit kemudian.

Pertandingan tinju dan lomba maraton robot humanoid ini menjadi bukti konkret bahwa kemajuan di bidang AI dan robotika saat ini bukan lagi sekadar terbatas pada riset laboratorium, tetapi telah merambah ke ranah kompetisi fisik yang penuh aksi dan menarik untuk disaksikan, sebagaimana dilansir Liputanku dari Decrypt, Jumat (6/6/2025).