Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa terdapat sekitar 780 ribu rumah tangga di berbagai wilayah Indonesia yang masih belum memiliki akses terhadap layanan listrik. Informasi penting ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, dalam acara Diseminasi RUKN dan RUPTL 2025-2034 yang berlangsung di Jakarta, pada hari Senin, 2 Juni 2026.
"Fakta bahwa masih terdapat 780 ribu saudara kita, yakni rumah tangga yang belum terhubung dengan jaringan listrik, merupakan isu krusial. Setelah 80 tahun kemerdekaan, masih ada sebagian dari kita yang belum merasakan manfaat listrik," ujar Jisman dengan nada prihatin.
Menurut Jisman, upaya penyediaan listrik bagi 780 ribu rumah tangga tersebut akan menjadi prioritas utama pemerintah di masa mendatang. Namun, realisasi rencana ini akan memerlukan alokasi anggaran yang tidak sedikit.
"Kami telah menyiapkan *roadmap* dengan estimasi biaya sekitar Rp 50 triliun," jelasnya, menggambarkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.
Lebih lanjut, Jisman mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 5.700 desa yang saat ini belum terlayani oleh PT PLN (Persero). Desa-desa ini umumnya terletak di daerah-daerah yang tergolong tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang menjadi tantangan tersendiri dalam upaya elektrifikasi.
"Oleh karena itu, kami mendorong agar desa-desa tersebut dapat dilayani oleh PLN sehingga pelayanan dapat lebih berkelanjutan. Selain itu, masyarakat di wilayah tersebut juga berhak mendapatkan subsidi. Saat ini, mereka yang belum memiliki akses listrik justru tidak mendapatkan subsidi, sebuah ironi yang perlu diatasi," tegasnya.
Jisman menekankan betapa pentingnya peran PLN dalam menjangkau desa-desa terpencil. Selama ini, berbagai program mandiri seringkali bersifat sementara dan kurang berkelanjutan.
"Namun, apa yang sering terjadi setelah peresmian? Listrik padam kembali. Ini ironis, bertentangan dengan semangat Ibu Kartini, ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’. Seharusnya, setelah gelap, terbitlah terang yang abadi. Inilah yang ingin kita wujudkan," pungkasnya dengan harapan agar masalah elektrifikasi dapat segera teratasi.