JAKARTA, MasterV – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah menetapkan target ambisius untuk menyediakan akses listrik bagi sekitar 780.000 rumah tangga melalui program Listrik Desa (Lisdes) yang dijalankan oleh PT PLN (Persero).
Saat ini, masih terdapat 10.068 desa dan dusun yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia yang belum merasakan manfaat penerangan listrik.
Bahlil menjelaskan bahwa realisasi program Lisdes PLN, yang menargetkan 780.000 rumah tangga, akan dilaksanakan secara bertahap selama periode 2025 hingga 2029.
MasterV/YOHANA ARTHA ULY Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025). Dengan menargetkan elektrifikasi untuk 10.068 desa dan dusun, pemerintah akan membangun pembangkit berkapasitas 394 megawatt (MW). Fasilitas tersebut bisa penyambungan listrik sekitar 780.000 rumah tangga.
“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo, tugas kami dalam lima tahun ke depan melalui program Lisdes 2025-2029 adalah untuk segera menginventarisir dan merancang program terobosan guna memberikan akses listrik kepada desa-desa yang saat ini belum terlistriki,” tegas Bahlil di Jakarta, seperti yang disampaikan pada Jumat (29/5/2025).
Mantan Kepala BKPM ini mengakui bahwa pemerintah membutuhkan alokasi anggaran investasi sekitar Rp50 triliun untuk mewujudkan program Lisdes PLN dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
Menurut pandangannya, energi bukan sekadar pemenuhan kebutuhan, melainkan juga perwujudan pemerataan dan keadilan yang harus diimplementasikan dari Aceh hingga Papua.
“Upaya penyediaan akses listrik bagi desa-desa yang belum terlistriki ini dapat menjadi peluang investasi yang menarik bagi para investor untuk berkolaborasi dengan Pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Lisdes adalah program yang diinisiasi oleh pemerintah pusat melalui penugasan kepada PLN untuk menghadirkan listrik di seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Hingga akhir tahun 2024, tercatat sebanyak 83.693 desa dan kelurahan telah berhasil menikmati akses listrik.
.