MasterV, Jakarta – Pemerintah Kota Depok kini tengah fokus mendata dampak dari cuaca ekstrem yang melanda pada Sabtu sore (7/6/2025). Informasi sementara yang dihimpun menunjukkan, ratusan rumah mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh hujan deras disertai angin kencang yang menerjang sejumlah kecamatan di wilayah Kota Depok.
Supian Suri, Wali Kota Depok, menyatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini telah menimbulkan dampak signifikan terhadap sejumlah rumah di berbagai wilayah Kota Depok.
"Benar, di Kecamatan Tapos saja, terdapat 372 rumah yang terdampak oleh musibah cuaca ekstrem yang terjadi kemarin," jelas Supian pada hari Minggu (8/6/2025).
Rincian kerusakan rumah di Kecamatan Tapos mencakup Kelurahan Cimpaeun dengan 80 rumah, Cilangkap sebanyak 99 rumah, Tapos sejumlah 137 rumah, dan Jatijajar sebanyak 56 rumah. Sementara itu, di Kecamatan Cilodong, tercatat 14 rumah yang terdampak, serta beberapa rumah lainnya di Kelurahan Cisalak Pasar.
"Kenyataannya, dampak terparah dan jumlah kerusakan terbanyak terjadi di wilayah Tapos," ungkap Supian.
Kerusakan rumah akibat cuaca ekstrem ini dikategorikan menjadi beberapa tingkatan, mulai dari kerusakan berat, sedang, hingga ringan. Umumnya, kerusakan yang terjadi disebabkan oleh angin kencang yang merusak bagian atap rumah.
"Ya, pada umumnya atap rumah mengalami kerusakan, ada yang rusak total, sebagian, atau hanya sebagian kecil saja. Keadaan inilah yang menjadi penyebab utama kerusakan yang terjadi," papar Supian.
Tidak Ada Korban Jiwa
Syukur Alhamdulillah, cuaca ekstrem ini tidak menyebabkan korban jiwa maupun luka berat. Pemerintah Kota Depok akan segera berkoordinasi dengan Baznas dan Bank BJB untuk memberikan bantuan dalam perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan.
"Kita memiliki alokasi anggaran yang disebut Belanja Tidak Terduga (BTT). Oleh karena itu, saya meminta kepada Bapak Camat untuk segera membentuk kepanitiaan yang bergerak cepat. Saya berharap pada hari Selasa sudah ada usulan mengenai jumlah total biaya yang dibutuhkan, termasuk untuk pengadaan asbes dan material lainnya, dengan mempertimbangkan tingkat kerusakan berat, sedang, dan ringan," terang Supian.
Supian Suri juga menyampaikan bahwa Dinas Perumahan dan Permukiman diminta untuk mengambil tindakan cepat dalam menangani kerusakan rumah akibat cuaca ekstrem ini. Selain itu, Supian akan meminta bagian hukum untuk menyusun surat keputusan terkait penanganan rumah rusak akibat cuaca ekstrem.
"Semoga pada hari Rabu sudah ada SK penetapan untuk pencairan dana. Namun, sebagai langkah awal, saya meminta Bapak Camat untuk segera melakukan perhitungan pada hari ini," kata Supian.
Lebih lanjut, Supian menjelaskan bahwa aparatur kecamatan dapat berkoordinasi dengan pemilik toko bangunan dan mencari tenaga kerja bangunan. Supian berharap perbaikan rumah rusak dapat segera dilaksanakan, dan setelah pencairan anggaran BTT dilakukan, pembayaran kebutuhan material pembangunan rumah dapat segera diproses.
"Mungkin perkiraan kasarnya sekitar Rp300 juta hingga Rp400 juta untuk total keseluruhan Kota Depok. Namun, sekali lagi, berapa pun jumlahnya nanti, kami akan berusaha mengakomodirnya melalui BTT," tutur Supian.
Selain kerusakan rumah, terdapat juga pohon tumbang yang tidak mampu menahan kuatnya terpaan angin. Pemerintah Kota Depok turut menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa masyarakat.
"Saya turut prihatin dengan kondisi ini. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu warga yang tertimpa musibah, mulai dari Pak RW, Pak RT, lingkungan sekitar, LPM, lurah, dan semua pihak yang bergerak cepat. Pohon-pohon yang tumbang segera dipotong agar tidak menghalangi akses jalan di beberapa lokasi," pungkas Supian Suri.