Rusia Kecolongan: Drone Murah Ukraina Bikin Malu?

Admin

12/06/2025

3
Min Read

Serangan yang dilancarkan Ukraina dengan 117 drone ke pangkalan udara Rusia sungguh mengagetkan dan cukup memalukan bagi pihak Rusia. Tercatat empat puluh satu pesawat, termasuk pesawat pengebom jarak jauh supersonik Tu-22M dan Tu-95, terkena imbas serangan di empat lapangan udara, bahkan termasuk yang berlokasi di Kutub Utara dan Siberia. Bagaimana bisa Rusia sampai kecolongan?

Pihak Moskow sendiri telah mengonfirmasi bahwa lapangan udara mereka menjadi target serangan dari pihak yang mereka sebut sebagai ‘teroris Ukraina’. Analis yang memanfaatkan citra satelit membenarkan bahwa 13 pesawat, meliputi delapan Tu-95, empat Tu-22M, dan satu An-12, hancur atau mengalami kerusakan.

“Ini adalah sebuah keberhasilan luar biasa dari sebuah operasi yang dijalankan dengan baik,” ungkap Chris Biggers, seorang analis militer di Washington, seperti yang dikutip detikINET dari Al Jazeera.

Pesawat pengebom strategis tersebut memiliki peran penting dalam meluncurkan rudal balistik dan jelajah dari wilayah udara Rusia untuk menyerang target di seluruh Ukraina, mengakibatkan kerusakan yang signifikan dan korban dalam skala besar.

Menurut para pengamat, serangan ini meruntuhkan citra Rusia sebagai negara adikuasa nuklir dengan jangkauan global. “Serangan ini secara tidak langsung menguntungkan pihak Barat karena menyasar potensi nuklir Rusia,” ujar Letnan Jenderal Ihor Romanenko, mantan wakil kepala staf militer Ukraina.

Walaupun mengurangi kemampuan Rusia dalam meluncurkan rudal, serangan yang dilancarkan Ukraina diperkirakan tidak akan terlalu memengaruhi ketegangan yang terjadi di darat. Kemungkinan besar, Rusia akan melakukan pembalasan dengan melancarkan serangan drone dan rudal yang lebih besar ke lokasi-lokasi sipil di wilayah Ukraina.

“Saya khawatir mereka akan kembali menggunakan Oreshnik,” kata Fesenko, mengacu pada rudal balistik tercanggih yang dimiliki Rusia, yang mampu melaju dengan kecepatan 12.300 kilometer per jam atau setara dengan 10 kali kecepatan suara, dan sebelumnya pernah digunakan untuk menyerang sebuah pabrik di Ukraina timur.

Rusia Kecolongan

Operasi Spiderweb yang dilancarkan Ukraina sangat mengejutkan para ahli militer Rusia yang merasa kecolongan. Sebenarnya, mereka telah merancang sistem pertahanan udara untuk menggagalkan serangan rudal atau drone serang jarak jauh yang lebih berat.

Namun, untuk mengelabui sistem tersebut, Ukraina memanfaatkan 117 pesawat drone biasa yang relatif murah dan terkesan seperti mainan. Harga masing-masing drone hanya berkisar ratusan dolar, dan disembunyikan di dalam peti kayu yang kemudian dimuat ke dalam truk.

Pengemudi truk, tanpa menaruh curiga, membawa muatan tersebut ke dekat lapangan terbang dan terkejut saat melihat drone-drone tersebut terbang keluar, menyebabkan kerusakan yang diperkirakan mencapai angka USD 7 miliar. “Pengemudinya berlarian dengan panik,” ujar seorang warga Rusia yang merekam kepulan asap hitam yang membumbung dari pangkalan udara Olenegorsk di wilayah Arktik Rusia.

Rupanya, sistem pertahanan udara Rusia yang bertugas menjaga lapangan udara tidak dirancang untuk mendeteksi dan menyerang drone-drone berukuran kecil. Sementara itu, peralatan pengacau radio yang seharusnya dapat menyebabkan drone menyimpang dari jalur tidak berfungsi dengan baik.

Pihak Ukraina menambahkan detail yang semakin memalukan. Pusat komando operasi Spiderweb diklaim berlokasi di tempat yang dirahasiakan di Rusia, dekat dengan kantor Federal Security Service (FSB), badan intelijen utama Moskow, yang pernah dipimpin oleh Vladimir Putin. “Ini adalah sebuah tamparan keras bagi Rusia, bagi FSB, bagi Putin,” tegas Romanenko.

“Hal yang paling menarik, dan kini dapat kami ungkapkan secara terbuka, adalah bahwa ‘kantor’ operasi kami di wilayah Rusia berlokasi tepat di sebelah FSB Rusia,” klaim Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, melalui Telegram.

Tidak hanya itu, Zelenskyy juga menyampaikan bahwa Ukraina tidak hanya berhasil melaksanakan operasi tersebut, tetapi juga berhasil menarik orang-orang yang terlibat dengan aman. Menurutnya, mereka beroperasi di berbagai wilayah Rusia, yang mencakup tiga zona waktu yang berbeda. “Orang-orang kami yang terlibat dalam persiapan operasi berhasil ditarik dari wilayah Rusia tepat pada waktunya,” jelasnya.

Video: Detik-detik Rudal Rusia Hantam Jantung Kota Sumy Ukraina

Video: Detik-detik Rudal Rusia Hantam Jantung Kota Sumy Ukraina