PSAB Melonjak: Prospek & Harga Emas Pengaruhi Saham?

Admin

20/06/2025

3
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Pergerakan saham emiten pertambangan emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), mengalami peningkatan yang cukup pesat belakangan ini.

Terpantau pada minggu lalu, saham PSAB telah mencatatkan kenaikan sebesar 65,06 persen, melesat dari level Rp 312 ke angka Rp 515.

Jika diamati lebih lanjut, performa saham PSAB dalam sebulan terakhir menunjukkan penguatan yang lebih mengesankan, mencapai 75,17 persen. Secara keseluruhan, sepanjang tahun berjalan, saham PSAB telah melonjak sebesar 120,09 persen.

Ilustrasi emas, emas batangan, logam mulia. Harga emas hari ini, Kamis (1/5/2025). Menurut Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) merupakan perusahaan yang fokus pada pertambangan emas murni (pure-play), sehingga sangat rentan terhadap fluktuasi harga emas.

"Secara historis, ketika harga emas mengalami kenaikan, harga saham PSAB cenderung mengikuti tren tersebut," ungkapnya dalam riset tertulis yang dikutip pada Senin (9/6/2025).

Beliau menambahkan, pemicu utama kenaikan harga emas ini adalah eskalasi ketegangan perdagangan global dan aktivitas pembelian besar oleh bank sentral.

Di tengah meningkatnya ketidakpastian global, terutama akibat tensi antar negara-negara besar, investor dan pemerintah cenderung beralih ke emas sebagai aset safe haven.

Bank sentral, secara konsisten melakukan pembelian emas dalam volume signifikan, mencapai sekitar 80 ton per bulan, yang turut berkontribusi pada lonjakan harga emas.

Di sisi lain, PSAB tengah fokus mengembangkan proyek unggulan bernama Proyek Tambang Emas Doup, berlokasi di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

"Proyek ini dirancang untuk mendongkrak kapasitas produksi emas dan meningkatkan kinerja keuangan PSAB secara substansial," jelasnya.

Namun, perlu dicatat bahwa pelaksanaan proyek ini masih mengandung sejumlah ketidakpastian, mengingat target produksi baru akan dimulai pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026.

Lebih lanjut, sekitar 60 persen dari sumber daya dan cadangan PSAB terkonsentrasi di tambang Doup. Hal ini menggarisbawahi mengapa eksekusi proyek ini masih diwarnai dengan berbagai ketidakpastian.

Dengan mempertimbangkan kenaikan harga yang signifikan belakangan ini, kami menyarankan investor untuk mempertahankan posisi (hold) atau mengambil sikap menunggu (wait and see).

"Pertimbangkan untuk melakukan sell on strength atau mengurangi posisi (take profit) sebagai langkah yang lebih bijaksana," pungkasnya.

Menurut data dari Kontan, per kuartal I-2025, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PSAB mencapai 11,45 juta dollar AS. Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 412,4 persen dibandingkan dengan 2,23 juta dollar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, penjualan mengalami kenaikan menjadi 66,74 juta dollar AS pada akhir Maret 2025, dibandingkan dengan 62,83 juta dollar AS pada akhir Maret 2024.

Sebagai informasi tambahan, proyeksi harga emas dari Goldman Sachs menunjukkan potensi harga emas mencapai 3.700 dollar AS pada akhir tahun 2025. Harga emas telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun 2025, dengan kenaikan sebesar 27,5 persen dalam 6 bulan terakhir.