Samsung Imbau Restart HP: Cegah Lemot & Serangan Siber!

Admin

24/06/2025

4
Min Read

Tindakan tersebut disarankan agar pengguna dapat menghindari potensi masalah pada perangkat mereka. Contohnya, ponsel yang tiba-tiba menjadi lambat atau mengalami lag.

Menurut Samsung, kedua masalah tersebut dapat menjadi indikasi adanya masalah keamanan. Meskipun, kemungkinan besar, hal tersebut hanya berkaitan dengan gangguan pada kinerja ponsel.

"Masalah seperti itu terkadang dapat diatasi dengan melakukan restart pada ponsel," demikian pernyataan dari Samsung, yang dikutip dari situs resmi mereka di Filipina.

Untuk melakukan restart pada ponsel Samsung, pengguna dapat menggunakan beberapa metode, termasuk menekan tombol daya dan volume bawah secara bersamaan, atau dengan menekan tombol daya selama sekitar 5 hingga 7 detik, hingga muncul menu restart.

Samsung juga menyediakan cara yang lebih praktis, yaitu dengan menjadwalkan restart ponsel secara otomatis setiap hari. Opsi ini tersedia di menu Pengaturan (Settings) ponsel.

Sebagai contoh, untuk menemukan opsi ini di Galaxy S23, pengguna dapat membuka menu Settings > Device Care > Auto Optimization > Auto Restart > Restart on schedule atau restart sesuai jadwal.

MasterV/Lely Maulida Cara mengatur jadwal restart HP Samsung

Dari menu tersebut, pengguna akan menemukan pilihan untuk menjadwalkan restart ponsel. Pengguna dapat memilih untuk melakukan restart setiap hari atau hanya beberapa hari saja, dengan memilih opsi hari yang tersedia.

Waktu restart juga dapat ditentukan secara manual, misalnya pada pukul 03.00 dini hari saat ponsel sedang tidak digunakan.

Samsung juga menjelaskan bahwa restart otomatis akan berjalan jika layar ponsel dalam keadaan mati, ponsel tidak sedang digunakan, daya baterai di atas 30 persen, dan kunci SIM dinonaktifkan.

Dengan kata lain, pengguna tidak akan mendapati ponsel melakukan restart jika ponsel sedang digunakan pada waktu yang telah dijadwalkan, seperti yang Liputanku himpun dari Forbes, Rabu (11/6/2025).

Badan Intelijen AS Merekomendasikan Restart HP Seminggu Sekali

Badan intelijen AS, National Security Agency (NSA), pada tahun lalu juga menyarankan agar pengguna melakukan restart ponsel seminggu sekali.

Saran ini diberikan mengingat ponsel sering menjadi sasaran serangan siber. Hal ini mencakup serangan siber yang disebut zero-click, yang dapat digunakan oleh peretas (hackers) untuk menyadap dan mencuri data dari ponsel pengguna tanpa sepengetahuan mereka.

Berbeda dengan perangkat lunak berbahaya (malware) pada umumnya yang memerlukan interaksi dari pengguna, seperti mengklik tautan atau mengunduh aplikasi, serangan zero-click dapat menginfeksi ponsel tanpa interaksi apa pun dari pengguna.

Untuk mencegah hal ini, NSA merekomendasikan agar pengguna ponsel Android dan iPhone mematikan dan menghidupkan kembali (restart) perangkat mereka setidaknya satu kali dalam seminggu.

Dalam laporan yang berjudul Mobile Device Best Practices, NSA mengungkapkan bahwa dengan cara tersebut, ancaman seperti spear-phishing, yang dapat menyebabkan pemasangan malware yang lebih banyak lagi, dapat dicegah oleh pengguna.

Menurut NSA, tindakan mematikan dan menghidupkan kembali ponsel tidak selalu dapat mencegah terjadinya serangan pada ponsel.

Namun, mereka menyatakan bahwa tindakan tersebut setidaknya dapat mempersulit peretas untuk mencuri informasi dari ponsel pengguna.

"Ancaman terhadap perangkat seluler semakin marak dan meningkat dalam skala dan kompleksitasnya," kata NSA, sembari mengingatkan bahwa beberapa fitur smartphone dapat memberikan kenyamanan dan kemampuan yang baik, tetapi dengan mengorbankan keamanan.

Nonaktifkan WiFi dan Bluetooth Saat Tidak Digunakan

NSA juga memberikan cara lain yang dapat digunakan untuk melindungi perangkat pengguna, termasuk menonaktifkan Bluetooth dan Wi-Fi saat tidak digunakan, memperbarui sistem operasi dan aplikasi, serta menonaktifkan layanan lokasi saat tidak lagi diperlukan.

Tidak mengklik tautan dalam e-mail dan pesan teks yang tidak dikenal, membuat kata sandi yang kuat yang berisi setidaknya enam digit untuk mengunci perangkat, serta hanya menggunakan aksesori pengisi daya yang tepercaya juga merupakan beberapa saran yang diberikan oleh NSA.

"Panduan praktik terbaik ini menguraikan langkah-langkah yang dapat dilakukan pengguna untuk melindungi perangkat dan informasi pribadi dengan lebih baik," ujar NSA dalam laporannya.

Jika Anda adalah pengguna ponsel Android, memastikan fitur Google Play Protect sudah aktif juga dapat menjadi cara untuk melindungi perangkat. Sebab, fitur tersebut akan memindai semua aplikasi yang ada dan yang baru diunduh untuk mendeteksi keberadaan malware pada perangkat.

Untuk iPhone, hal ini sedikit lebih rumit karena Apple tidak mengizinkan aplikasi iOS untuk memindai malware secara langsung di perangkat, sebagaimana Liputanku himpun dari Tom's Guide.

Sebagai gantinya, pengguna iPhone perlu menggunakan salah satu perangkat lunak antivirus Mac, seperti Intego Mac Internet Security X9 yang dapat memindai iPhone atau iPad. Untuk menggunakannya, iPhone terlebih dahulu harus terhubung ke Mac dengan kabel USB.