Sebuah video yang memperlihatkan seekor sapi kurban di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, mampu berdiri kembali setelah disembelih, telah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Terkait hal ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemerintah Kabupaten Klaten memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kejadian tersebut.
"Kondisi ini sangat mungkin terjadi apabila proses penyembelihan tidak dilakukan secara sempurna," jelas Plt Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Agung Nugroho, saat dikonfirmasi oleh detikJateng, Minggu (8/6/2025).
Agung menambahkan bahwa fenomena tersebut dapat diakibatkan oleh serangkaian faktor yang berkaitan dengan pelaksanaan penyembelihan yang kurang optimal.
"Penyembelihan yang tidak sempurna, adanya refleks otot, serta gangguan pada aliran darah dapat menyebabkan hewan masih menunjukkan gerakan beberapa saat setelah proses penyembelihan dilakukan," urai Agung.
Sementara itu, M Husni Thamrin, dari JagalMU Klaten, menekankan pentingnya edukasi dan pelatihan bagi masyarakat yang berkeinginan untuk menyembelih hewan kurban secara mandiri.
"Sebelum melakukan penyembelihan, sangat penting untuk mempelajari teknik yang benar, mengikuti pelatihan, dan melakukan praktik terlebih dahulu. Proses penyembelihan hewan kurban juga harus sesuai dengan ketentuan syariah, oleh karena itu, proses belajar perlu didampingi oleh juru sembelih halal yang memiliki lisensi resmi," tegas Husni Thamrin.
Untuk informasi lebih lengkap, silakan klik di sini.
