Satgas Pangan Usut Beras Cipinang: Temuan Anomali Data!

Admin

15/06/2025

3
Min Read

On This Post

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes Polri melakukan penyelidikan mendalam terkait isu yang beredar mengenai kelangkaan dan lonjakan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Dari hasil investigasi yang telah dilakukan, berbagai fakta penting terungkap terkait isu tersebut.

Penyelidikan ini dipimpin langsung oleh dua tokoh penting Satgas Pangan, yaitu Brigjen Pol. Djoko Prihadi dan Brigjen Pol. Kurniawan Affandi. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pasokan beras di PIBC berada dalam kondisi yang stabil dan memadai, serta tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan.

Mengenai ketersediaan stok beras, Satgas Pangan menemukan adanya kejanggalan dalam data yang dimasukkan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya. Satgas Pangan berhasil mengungkap enam temuan penting terkait anomali data stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Pertama, Satgas Pangan menyatakan bahwa data pengeluaran beras pada tanggal 28 Mei 2025 sebesar 11.410 ton tidaklah akurat. Angka tersebut bukanlah hasil perhitungan yang sebenarnya, melainkan berasal dari selisih antara stok akhir tanggal 27 Mei (55.853 ton) ditambah dengan pemasukan (2.108 ton), kemudian dikurangi dengan hasil stok opname tanggal 28 Mei (46.551 ton).

Kedua, data pengeluaran beras yang sebenarnya dan telah diverifikasi hanya sebesar 2.368 ton, bukan 11.401 ton seperti yang ditampilkan pada panel informasi stok beras PIBC.

"Ketiga, stok sebanyak 46.551 ton yang dilaporkan tidak didasarkan pada pengamatan aktual di lapangan, melainkan berdasarkan laporan dari pengelola toko atau data kiriman. Bahkan, dalam beberapa kasus, Satgas tidak dapat bertemu langsung dengan pihak gudang," demikian pernyataan resmi dari Satgas Pangan, pada hari Kamis (6/5/2025).

Keempat, Satgas Pangan menemukan bahwa pengeluaran beras yang menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, motor, dan bajaj tidak tercatat karena volumenya relatif kecil, yaitu di bawah 500 kg.

"Kelima, tidak terdapat SOP resmi yang mengatur tentang stok opname di lingkungan PIBC," lanjut pernyataan dari Satgas Pangan.

Keenam, perhitungan stok di gudang terakhir kali dilakukan pada bulan Oktober/November 2023. Sementara perhitungan terbaru dilakukan kembali pada bulan Mei 2025 atas perintah pimpinan, sebagai respons terhadap dinamika harga di pasaran dan keluhan dari para pedagang.

Selain menemukan anomali data beras, Satgas Pangan juga melakukan pengecekan langsung ke tiga toko besar di PIBC, yaitu Idolaku, Sumber Raya, dan Sinar Jaya. Langkah ini diambil untuk memverifikasi kebenaran informasi terkait kenaikan harga beras.

Satgas Pangan menyampaikan bahwa ketiga toko tersebut mengonfirmasi tidak adanya lonjakan pengeluaran pada tanggal 28 Mei. Rata-rata distribusi harian mereka berjalan normal, berkisar antara 30-400 ton tergantung pada skala toko. Kenaikan harga beras medium pun hanya berkisar antara Rp 100-400/kg, yang masih dianggap wajar.

"Data dimanipulasi. Ini bukanlah kelalaian teknis semata, melainkan dapat dikategorikan sebagai sabotase terhadap distribusi dan upaya mencapai ketahanan pangan negara," tegas Satgas Pangan.

Selain dugaan manipulasi data, Satgas juga mencurigai adanya praktik percaloan dan monopoli yang berpotensi menekan pasar dan memengaruhi psikologis masyarakat. Penyelidikan terhadap struktur data dan alur distribusi yang berada di bawah pengelolaan PT Food Station Tjipinang Jaya masih terus dilakukan.

Satgas Pangan menegaskan komitmennya untuk terus mendalami dan mengawasi pergerakan harga dan pasokan beras. Mereka juga siap mengambil langkah hukum yang tegas apabila ditemukan bukti manipulasi yang merugikan negara dan rakyat.

Investigasi ini dilakukan sebagai respons terhadap pernyataan Ketua Koperasi Pedagang Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid, yang menyebutkan adanya kelangkaan beras medium di Cipinang. Ia sempat menyarankan agar pemerintah segera menyalurkan kembali stok beras impor yang masih tersimpan di gudang Bulog sebanyak 1,3 juta ton.

"Kami sangat berharap kepada pemerintah, dalam kondisi yang baik seperti saat ini, dengan penyerapan Bulog yang tinggi, alangkah baiknya jika Bapak memiliki inisiatif untuk mengeluarkan beras impor yang sudah cukup lama berada di gudang," ujar Zulkifli.

Simak Video: Kala Mentan Endus 'Mafia' di Balik Harga Beras Naik saat Stok Aman

.