MasterV, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, didaulat menjadi khatib pada pelaksanaan salat Idul Adha di Masjid Ainul Hikmah, yang terletak di kompleks DPP Partai Golkar, pada hari Jumat (6/6/2025).
MasterV, Jakarta – Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menyampaikan khotbah dalam salat Idul Adha yang dilaksanakan di Masjid Ainul Hikmah, area DPP Partai Golkar, pada hari Jumat (6/6/2025).
Pelaksanaan salat Idul Adha tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia; Wakil Ketua MPR, Kahar Muzakir; serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji.
Dalam khutbahnya, Sarmuji secara khusus mengingatkan seluruh jemaah, terutama para pejabat publik, untuk sungguh-sungguh merenungkan dan mengamalkan makna yang terkandung dalam doa-doa Nabi Ibrahim.
Sarmuji menyampaikan bahwa doa Nabi Ibrahim, yang berisi permohonan agar dirinya senantiasa meninggalkan nama baik bagi generasi mendatang, merupakan sebuah teladan yang sangat penting dan patut dijadikan inspirasi bagi para pemimpin.
“Allah memerintahkan kita untuk mengikuti millah Ibrahim, yaitu jalan, keyakinan, akhlak, dan kebiasaan Nabi Ibrahim. Dalam doanya, Nabi Ibrahim berucap, ‘Ya Tuhan kami, jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi generasi yang akan datang’,” kata Sekjen Partai Golkar, menekankan betapa luhurnya nilai yang terkandung dalam doa tersebut.
Sarmuji juga mengajak seluruh jemaah yang hadir untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai kebaikan, yang kelak dapat menjadi warisan berharga bagi generasi penerus.
“Saya menasihati diri saya sendiri dan kita semua yang hadir di sini: jangan sampai kita terlena dalam gemerlapnya kekuasaan yang sedang kita pegang saat ini. Jangan hanya merasa senang mendengar tepuk tangan dan sanjungan saat menjabat, tetapi kita harus mampu mewariskan hal-hal baik yang akan terus dikenang setelah kita tidak lagi menjabat. Jangan sampai, usai kita selesai menjabat, nama kita justru menjadi bahan pergunjingan,” tegasnya dengan penuh harap.
Lebih lanjut, Sarmuji juga menyinggung mengenai kisah pengorbanan Nabi Ibrahim, yang menjadi simbol ujian terberat bagi umat manusia. Ia mengingatkan bahwa perayaan Idul Adha bukan hanya sekadar tentang ritual kurban semata, melainkan juga tentang keikhlasan dan totalitas dalam berkorban demi kepentingan bersama.
“Ujian yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim merupakan puncak dari pengorbanan di jalan kebaikan. Hal ini menjadi pesan bagi kita semua agar senantiasa siap memberikan yang terbaik yang kita miliki, demi kebaikan yang lebih besar lagi,” pungkasnya dengan nada bijak.
Khotbah yang disampaikan oleh Sarmuji pagi itu berlangsung dengan khidmat dan menjadi pengingat yang mendalam bagi para pejabat serta seluruh jemaah yang hadir.
Semangat pengorbanan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk membangun warisan kebaikan yang abadi, yang akan terus dikenang jauh melampaui masa jabatan dan kehidupan duniawi.