Sekolah Rakyat Launching Juli: Satgas Wajib Sinergi!

Admin

23/06/2025

2
Min Read

On This Post

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa Sekolah Rakyat dijadwalkan akan diresmikan pada Bulan Juli 2025. Guna menyokong keberhasilan program ini, diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi yang erat dari seluruh Satuan Tugas (Satgas) yang telah ditunjuk.

"Oleh karena itu, saya memohon kepada seluruh satgas yang telah diberi tugas untuk terus menjalin sinergi, agar target yang telah kita susun dapat terealisasi. Dengan demikian, diharapkan pada Bulan Juli mendatang, Sekolah Rakyat bisa dibuka dan diresmikan langsung oleh Bapak Presiden," ujar Agus Jabo, seperti yang tertulis dalam keterangan resminya pada hari Selasa (10/6/2025).

Pernyataan tersebut beliau sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Persiapan Pembukaan Sekolah Rakyat, yang diselenggarakan secara daring dan dihadiri oleh berbagai perwakilan dari Kementerian, Lembaga, serta Pemerintah Daerah. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa kurikulum, calon siswa, tenaga pengajar/guru, beserta sarana dan prasarana pendukung, harus dipastikan siap sebelum pembukaan. Hal ini bertujuan agar tidak ada kendala berarti ketika Sekolah Rakyat mulai beroperasi.

Sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto, 100 titik lokasi Sekolah Rakyat akan dibuka pada tahap I di Bulan Juli 2025, dengan rincian pembagian 63 titik lokasi pada tahap Ia dan 37 titik lokasi pada tahap Ib.

Jumlah total Rombongan Belajar (Rombel) untuk tahap I adalah sebanyak 396 Rombel, dengan total siswa mencapai 9.780 orang. Siswa-siswa ini terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA.

Sebagian besar titik lokasi Sekolah Rakyat pada tahap I berlokasi di Sentra milik Kemensos. Agus Jabo memastikan bahwa layanan Sekolah Rakyat tidak akan mengganggu operasional layanan yang ada di Sentra tersebut.

"Kami berharap kepada BUMN seperti PLN dan Telkom, untuk dapat mengatur jaringan listrik dan jaringan internet, sehingga pelayanan di Sentra tetap optimal dan pelayanan di Sekolah Rakyat juga berjalan lancar," tuturnya.

Agus Jabo menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat yang akan dibuka pada Bulan Juli ini bersifat sementara. Sementara itu, Sekolah Rakyat yang permanen adalah yang lahannya telah dipersiapkan oleh Pemerintah Daerah.

"Untuk itu, kami mengimbau kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, serta Pemerintah Kota untuk menyiapkan lahan seluas 8,5 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat yang permanen," jelasnya.

Sementara itu, proses rekrutmen siswa Sekolah Rakyat pada tahap I ini sedang berlangsung, mulai dari penetapan oleh kepala daerah hingga proses home visit.

Sekolah Rakyat merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menghadirkan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak-anak Indonesia, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga miskin dan sangat miskin, yang terdata dalam desil 1 dan desil 2 Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTKSEN).