Anisa Dwi Pangestu (15 tahun), seorang remaja asal Magelang, kini memiliki asa baru untuk menata kehidupannya. Kabar baik menghampirinya, ia dinyatakan lolos seleksi calon siswa Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan yang digagas oleh Presiden Prabowo khusus bagi anak-anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi sangat terbatas.
Anisa tinggal bersama lima anggota keluarganya di sebuah rumah berukuran 72 meter persegi yang merupakan warisan keluarga. Rumah tersebut terletak di Dusun Samberan, Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Magelang. Heryanto (47), sang ayah, mencari nafkah sebagai pengumpul barang bekas, sementara Siti Kusriyatun (44), ibunya, menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga. Kakaknya, Deni (22), bekerja di sebuah kios martabak. Sementara itu, adiknya, Laelatul (8), masih bersekolah di SD dan Syahrul (5) masih duduk di bangku TK.
Dengan pendapatan keluarga yang tak sampai Rp1,5 juta setiap bulan, impian Anisa untuk melanjutkan pendidikan sempat terhenti setelah lulus SMP. Namun, secercah harapan kembali muncul seiring dengan hadirnya Sekolah Rakyat.
“Saya bercita-cita menjadi seorang guru,” ujar Anisa dengan nada malu-malu saat menerima kunjungan dari Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, pada hari Rabu (4/6/2025).
Agus Jabo menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar memberikan akses pendidikan, tetapi juga merupakan bagian dari upaya negara untuk memutus mata rantai kemiskinan lintas generasi.
"Bapak Presiden tidak ingin jika orang tuanya kurang mampu, keluarganya miskin, anaknya pun ikut miskin. Lebih dari itu, Bapak Presiden ingin memberikan penghormatan kepada mereka yang kurang beruntung," tegas Agus Jabo.
Wamensos Agus Jabo menambahkan, Kementerian Sosial akan membuka dua lokasi Sekolah Rakyat di wilayah Magelang, yaitu di Sentra Antasena Magelang, dan di Gedung Pusdiklat Tegalrejo, sebuah fasilitas milik pemerintah kabupaten.
Kedua lokasi tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada bulan Juli 2025. Seluruh keperluan siswa, mulai dari kurikulum, tenaga pengajar, kepala sekolah, fasilitas asrama, seragam, hingga peralatan belajar, sedang dipersiapkan secara matang dan akan disediakan secara cuma-cuma.
"Bapak Presiden memiliki visi agar anak-anak Indonesia dapat mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Di sinilah peran negara harus hadir," tuturnya.
Program Sekolah Rakyat ini selaras dengan ikhtiar pemerintah pusat dan daerah dalam menekan angka kemiskinan.
Sementara itu, Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program Sekolah Rakyat ini.
"Kita semua meyakini bahwa ilmu pengetahuan adalah fondasi penting dalam upaya pengentasan kemiskinan, dan Kemensos hari ini mewujudkannya melalui Sekolah Rakyat," ungkapnya.
Beliau juga menambahkan bahwa Sekolah Rakyat sejalan dengan program-program yang telah dicanangkan oleh pemerintah kabupaten.
"Ke depan, kita juga memiliki program seribu mahasiswa per tahun, yang mana hal ini saling mendukung. Dengan adanya program-program ini, diharapkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Magelang dapat semakin menurun," jelas Grengseng.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo juga memberikan bantuan berupa lemari, paket sembako, perlengkapan kebersihan diri, serta nutrisi tambahan bagi Anisa dan keluarganya.
Anisa hanyalah salah satu dari sekian banyak harapan yang akan menghidupkan suasana belajar di Sekolah Rakyat. Melalui program ini, masa depan anak-anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi paling sulit pun dapat diselamatkan. Bukan dengan memberikan bantuan belas kasihan, melainkan melalui pendidikan berkualitas yang difasilitasi oleh negara.