Tindakan keji dilakukan oleh Angga (34), yang tega membacok pamannya sendiri, Samsudin (55), serta menghilangkan nyawa sepupunya, Apriadin (29), di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat. Diduga keras, akar dari tindakan brutal Angga ini adalah perselisihan terkait lahan.
"Tindak penganiayaan ini disinyalir kuat dipicu oleh sengketa lahan yang melibatkan korban dan pelaku," ujar Kapolsek Sanggar, Iptu Eric Asyari, seperti yang dilansir oleh detikBali pada hari Senin, 9 Juni 2025.
Iptu Eric menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal serta keterangan dari para saksi, perselisihan lahan yang melibatkan pelaku dan korban, yang notabene masih memiliki hubungan keluarga, sebetulnya telah diupayakan penyelesaiannya melalui mediasi. Bahkan, kedua belah pihak sempat menandatangani sebuah surat perjanjian.
"Sebelum insiden tragis ini terjadi, kedua pihak telah berupaya menyelesaikan masalah melalui mediasi dan telah meneken surat perjanjian," ungkapnya lebih lanjut.
Kendati demikian, pihak kepolisian terus berupaya mendalami lebih jauh motif yang melatarbelakangi peristiwa berdarah ini. Terlebih lagi, pelaku saat ini masih dalam pengejaran pihak berwajib setelah melarikan diri pasca-kejadian.
"Motif dari kejadian ini masih terus kami dalami secara intensif. Sementara itu, pelaku juga masih dalam proses pengejaran," tegasnya.
Baca lebih lanjut di sini.
