Bully PPDS: dr. Aulia Ditekan Senior karena Rokok?

Admin

13/06/2025

2
Min Read

On This Post

Satu demi satu, pengalaman getir yang dialami mendiang dokter Aulia Risma terkuak di muka pengadilan. Terungkap bahwa korban pernah menjadi sasaran perundungan oleh para seniornya di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro, hanya karena persoalan sepele: tidak membelikan rokok.

Fakta ini diungkapkan langsung oleh ibu dokter Aulia, Nusmatun Malinah, dalam persidangan lanjutan kasus perundungan yang menimpa putrinya. Sebagai saksi, Nusmatun menuturkan serangkaian kejadian perundungan yang dialami oleh mendiang anaknya.

"Curhatan itu nyaris setiap hari saya terima. Melalui WhatsApp (WA). Mengenai perlakuan seniornya, dimarahi, diberikan beban berlebihan. Juga curhatan tentang perundungan oleh seseorang bernama Zara," jelas Nusmatun di PN Semarang, seperti yang dilansir detikJateng, Rabu (4/6/2025).

Dokter Aulia tercatat sebagai peserta PPDS Anestesi Undip sejak Juni 2022. Ironisnya, sejak November, almarhumah telah rutin berkonsultasi dengan psikiater akibat tekanan mental yang terus menerus ia terima.

"Karena di rumah, saya tidak pernah membentak, tidak pernah menggunakan kata-kata kasar. Begitu masuk PPDS, ia ‘ditempa’ dengan makian, dengan intonasi suara yang belum pernah didengarnya, sehingga secara tidak langsung anak saya menjadi sangat ketakutan," ungkap Nusmatun dengan nada sedih.

Nusmatun melanjutkan, putrinya pernah dibentak oleh seniornya melalui sambungan telepon di larut malam. Pemicunya tak lain adalah karena dokter Aulia lupa membelikan rokok untuk seniornya. Alasan yang dilontarkan pelaku sungguh miris: hanya ingin menguji mental juniornya.

"Termasuk anak saya ditelepon malam-malam (oleh senior) hanya karena soal rokok. Hal ini langsung saya sampaikan kepada dokter Taufik. Tanggapan dokter Taufik, itu adalah bagian dari melatih mental," paparnya.

Baca selengkapnya di sini.