Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 telah secara resmi mengumumkan enam tim terbaik dari lebih dari 10 ribu peserta di seluruh Indonesia. Kompetisi bergengsi ini menyoroti beragam inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) yang tidak hanya kreatif, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan. Dari sekian banyak peserta, dua tim dari kategori Universitas dan SMA/SMK/MA berhasil mencuri perhatian dengan solusi teknologi inovatif yang mereka ciptakan.
"Melalui SIC, para peserta tidak hanya mempertajam keterampilan teknis, tetapi juga pola pikir dalam memecahkan masalah (problem solving) dan kemampuan berkolaborasi. Kami meyakini bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk menghadirkan solusi teknologi yang benar-benar bermakna," ungkap Banu Afwan Pribadi dari Samsung R&D Institute Indonesia, sebagaimana dilansir dari situs resmi Samsung pada hari Minggu (1/6/2025).
Sementara itu, Arie Wibowo Khurniawan, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, memberikan apresiasi tinggi kepada SIC sebagai program yang sejalan dengan visi pendidikan nasional yang inklusif dan berdampak positif.
"SIC menyediakan wadah yang sangat berharga bagi generasi muda untuk mewujudkan solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan saat ini," tuturnya.
SIC Batch 6 menyelenggarakan pelatihan intensif di berbagai bidang, termasuk coding, AI, dan IoT, yang didukung oleh bimbingan langsung dari para praktisi industri dan akademisi. Proyek-proyek yang dihasilkan oleh peserta dinilai berdasarkan beberapa kriteria utama, seperti kelayakan teknis, dampak sosial yang dihasilkan, serta kemampuan presentasi dan perencanaan pengembangan yang matang.
Misi SIC: Mewujudkan Talenta Digital yang Solutif
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan inovasi yang telah ditunjukkan, tiga tim terbaik dari masing-masing kategori menerima hadiah berupa produk-produk Samsung dengan total nilai mencapai Rp 200 juta, serta sertifikat penyelesaian program.
PawPal: Boneka Interaktif yang Edukatif untuk Anak-Anak
Dari kategori Universitas, tim Rarevolution dari BINUS University berhasil memukau dewan juri dengan produk mereka yang bernama PawPal, sebuah boneka interaktif berbasis AI dan IoT yang dirancang khusus untuk anak-anak usia 4-8 tahun. Boneka ini dilengkapi dengan berbagai fitur menarik, seperti Talk to Me, Math Adventure, dan Would You Rather, yang semuanya bertujuan untuk mendukung perkembangan anak secara optimal sambil mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar (screen time).
"Keikutsertaan kami dalam program SIC telah mendorong kami untuk terus belajar dan memberikan kontribusi yang nyata. Kami berharap PawPal dapat menjadi solusi praktis dalam mengatasi masalah screen time berlebih pada anak-anak," jelas Angeline Rachel, perwakilan dari tim Rarevolution.
EduKit AIoT ESP32: Solusi Praktikum yang Terjangkau untuk Pembelajaran
Di kategori SMA/SMK/MA, tim 1 STI Pekanbaru dari SMK Negeri 2 Pekanbaru berhasil meraih gelar juara dengan inovasi mereka yang bernama EduKit AIoT ESP32. Alat ini hadir sebagai jawaban atas keterbatasan perangkat praktikum AI dan IoT yang seringkali dihadapi oleh sekolah-sekolah, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Dengan fitur-fitur canggih seperti chatbot, computer vision AI, dan kuis interaktif, EduKit dirancang sebagai alat belajar yang mudah digunakan dan terjangkau bagi semua kalangan.
"Kami berharap EduKit dapat menjadi solusi praktikum yang mudah diakses dan digunakan oleh siswa dan guru, sehingga dapat mendukung pembelajaran AIoT secara merata di seluruh Indonesia," ungkap Rahsya Benova Akbar, perwakilan dari tim 1 STI Pekanbaru.