Inovasi Siswi SMA: Cangkir Kopi Bebas Mikroplastik!

Admin

07/06/2025

4
Min Read

On This Post

Gracelyn Atmadja, seorang siswi berprestasi dari SMA Jakarta Intercultural School, telah menciptakan sebuah inovasi yang mencerminkan kepedulian mendalam terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Berkat riset ilmiah yang cermat dan bimbingan dari para ilmuwan terkemuka, Gracelyn berhasil mengembangkan lapisan pengganti plastik untuk cangkir kopi kertas.

Selama ini, cangkir kopi kertas seringkali dianggap sebagai pilihan yang ramah lingkungan. Namun, ternyata menyimpan ancaman yang tersembunyi: pelepasan mikroplastik saat bersentuhan dengan cairan panas.

“Saya memiliki harapan agar masyarakat dapat menikmati secangkir kopi tanpa perlu khawatir akan dampak jangka panjang terhadap kesehatan tubuh dan juga lingkungan,” ungkap Gracelyn dalam keterangannya pada hari Jumat (30/5/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Gracelyn dalam ajang presentasi ilmiah Jakarta Scholars Symposium (JSS) 2025, yang bertajuk Advocacy In Action. Acara ini diselenggarakan pada hari Rabu (28/5) di Soehanna Hall SCBD, Jakarta Selatan.

Dibimbing oleh kandidat peraih Nobel, Dr. Thomas Webster, Gracelyn mengembangkan solusi inovatif agar cangkir kertas dapat terurai secara alami dan didaur ulang dengan lebih efisien, sembari mengurangi risiko pencemaran mikroplastik. Inovasi ini memanfaatkan nanopartikel besi (Iron (II) oxide) yang memiliki sifat magnetik dan permukaan yang luas.

Nanopartikel ini kemudian dikombinasikan dengan lapisan plastik pelindung pada cangkir, sehingga cangkir tetap tahan air. Namun, dengan inovasi ini, cangkir dapat terurai dan dipisahkan dengan mudah selama proses daur ulang menggunakan medan magnet. Hal ini memungkinkan material cangkir dan lapisan pelindungnya dipulihkan tanpa mencemari lingkungan.

Di Indonesia, limbah plastik sekali pakai, termasuk cangkir minuman, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap permasalahan sampah. Pendekatan ini berpotensi menjadi solusi ramah lingkungan yang relevan dengan konteks lokal, serta mendukung upaya untuk mengurangi pencemaran mikroplastik secara efektif.

“Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas tantangan global yang seringkali luput dari perhatian kita dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Cangkir kopi kertas yang umum digunakan saat ini dilapisi dengan plastik tipis di bagian dalamnya, sehingga menjadi sulit terurai dan tidak dapat didaur ulang sepenuhnya. Lebih mengkhawatirkan lagi, sejumlah studi ilmiah mengungkapkan bahwa paparan suhu tinggi dapat menyebabkan plastik ini melepaskan partikel mikroplastik ke dalam minuman.

Mikroplastik telah ditemukan dalam tubuh manusia, termasuk di dalam darah dan organ-organ vital, yang berpotensi meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.

Teknologi yang dikembangkan oleh Gracelyn memberikan alternatif nyata yang aman dan layak untuk diadopsi oleh pelaku industri minuman dan restoran. Selain ramah lingkungan, sistem pemisahan magnetik ini menawarkan efisiensi tinggi dalam pengolahan limbah dan mendukung sistem ekonomi sirkular yang semakin dibutuhkan oleh dunia.

“Menurut saya, menjaga bumi bukan hanya sekadar membuang sampah pada tempatnya. Tetapi juga tentang memperhatikan hal-hal kecil yang kita konsumsi setiap hari serta dampaknya terhadap planet ini,” lanjut Gracelyn.

Visi Gracelyn tidak berhenti sampai di sini. Ia bertekad untuk memperkenalkan inovasi ini ke jaringan kedai kopi besar dan saat ini sedang menjalin pembicaraan dengan beberapa kafe lokal untuk memulai uji coba fase berikutnya dari adopsi RealCycle Cup yang ia ciptakan.

Inovasi dari Gracelyn Atmadja ini menegaskan bahwa generasi muda Indonesia tidak hanya memiliki potensi, tetapi juga keberanian dan kecerdasan untuk menjadi agen perubahan global.

Karyanya bukan sekadar solusi teknis, melainkan simbol dari paradigma baru bahwa masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan dapat dimulai dari langkah kecil namun berdampak besar, seperti cangkir kopi dengan lapisan berbasis nanopartikel besi (II) oksida yang lebih aman bagi tubuh dan bumi.

Dengan RealCycle Cup, Gracelyn membuka jalan menuju gaya hidup yang lebih peduli, lebih sehat, dan berkelanjutan.

Inisiatif Gracelyn mendapatkan apresiasi luas dari kalangan akademisi, pelaku industri, hingga ilmuwan internasional. Salah satunya adalah Muhamad Amal, PhD, seorang peneliti di Pusat Riset Sistem Nanoteknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional.

“Gracelyn adalah contoh nyata dari generasi muda Indonesia yang mampu menangkap permasalahan kecil yang seringkali terabaikan oleh masyarakat luas,” ungkap Muhamad Amal.

“Dengan menggabungkan kepekaan sosial, pendekatan ilmiah, serta tekad yang kuat, ia berhasil merumuskan solusi yang tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga berpotensi memberikan dampak global. Dalam konteks Indonesia yang kompleks dan beragam, kepekaannya terhadap isu-isu mikro menjadi aset penting dalam mendorong perubahan nyata dari akar permasalahan,” tambah Amal.

.