Microsleep Calya di Bogor: Pelajaran dari Kecelakaan Maut

Admin

14/06/2025

2
Min Read

Sebuah insiden tragis yang melibatkan sebuah Soluna dan Calya mengguncang Bogor. Diduga kuat, penyebabnya adalah microsleep yang dialami pengemudi Calya. Berikut adalah pelajaran penting yang dapat kita petik dari kecelakaan ini.

Toyota Soluna dan Toyota Calya menjadi saksi bisu kecelakaan maut. Posisi kedua kendaraan bahkan saling bertumpukan, menggambarkan betapa dahsyatnya benturan. Insiden ini terjadi di kawasan Taman Corat Coret, Bogor, sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas. Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan, kecelakaan tersebut dipicu oleh microsleep pengemudi Calya, sekitar pukul 05.45 WIB. Sayangnya, kecelakaan ini merenggut satu nyawa di lokasi kejadian.

Kronologi menunjukkan bahwa Calya sedang dalam perjalanan menuju Simpang Taman Corat Coret, hendak menuju Simpang Warung Jambu melalui Jl Raya Pandu. Tiba di lokasi kejadian, pengemudi Calya diduga mengalami microsleep, yang berujung pada tabrakan dengan kendaraan lain.

"Saat mengendalikan kendaraannya, pengemudi mengalami microsleep dan kehilangan kendali ke arah kiri. Akibatnya, kendaraan menabrak Toyota Soluna B-1569-UEN yang tengah berhenti di bahu jalan," jelas Santi, seperti dikutip Liputanku detikNews.

Microsleep seringkali menjadi biang keladi kecelakaan lalu lintas. Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan bahwa microsleep adalah kondisi ketika pengemudi berada dalam keadaan sangat lelah. Kondisi ini menyebabkan otak pengemudi menjadi kosong karena kurangnya istirahat.

Gejala microsleep dapat dikenali dari tertidurnya seseorang secara tiba-tiba dalam waktu singkat, paling lama sekitar 30 detik. Microsleep kerap menghantui saat seseorang melakukan aktivitas monoton, seperti berkendara dalam durasi yang lama.

Dalam rentang waktu dan jarak yang singkat tersebut, banyak hal tak terduga dapat terjadi saat microsleep menyerang. Konsekuensi paling ringan mungkin berupa perpindahan jalur kendaraan tanpa disadari. Namun, yang terburuk adalah potensi terjadinya kecelakaan fatal.

"Microsleep adalah kondisi di mana otak pengemudi mengalami kekosongan akibat kelelahan yang berlebihan karena tidak beristirahat secara berkala untuk menyegarkan diri," ungkap Sony beberapa waktu lalu. Kabar baiknya, microsleep dapat dicegah. Kuncinya adalah istirahat yang cukup.

"Biasakan untuk mendapatkan tidur yang cukup sebelum memulai perjalanan dan beristirahat secara teratur. Ketika tubuh mulai memberikan sinyal seperti menguap dan pegal-pegal saat berkendara, itu adalah pertanda untuk segera berhenti, beristirahat, dan melakukan peregangan ringan," tegas Sony.

Video: Kecelakaan Maut Libatkan 3 Kendaraan di Meksiko, 21 Orang Tewas

Video: Kecelakaan Maut Libatkan 3 Kendaraan di Meksiko, 21 Orang Tewas