Para pemilik mobil listrik di Malaysia kini memiliki alasan untuk bergembira. Pemerintah Malaysia menargetkan pembangunan sekitar 10.000 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di seluruh pelosok negeri pada penghujung tahun ini.
Seperti yang dilaporkan oleh Bernama, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Fadillah Yusof, yang juga mengemban amanah sebagai Menteri Transisi Energi dan Transformasi Air, menyatakan bahwa Malaysia memiliki ambisi besar untuk menjadi pusat produksi dan inovasi kendaraan listrik (EV) di kawasan, sekaligus memperkuat seluruh mata rantai pasok EV.
“Pemerintah berfokus secara intensif pada peningkatan dan pengembangan infrastruktur pengisian daya di seluruh negeri guna mendorong penjualan EV dan menarik minat investor potensial ke segmen yang terus berkembang ini,” ungkap beliau saat menghadiri jamuan makan malam bersama diaspora Malaysia di Thailand, pada Kamis (23/5) malam.
“Target ambisius kita adalah menghadirkan sekitar 10.000 stasiun pengisian daya di seluruh Malaysia, termasuk Sabah dan Sarawak, pada akhir tahun ini,” lanjut beliau dengan penuh keyakinan.
Datuk Seri Fadillah juga memberikan sorotan pada strategi National Investment Aspirations yang dirancang khusus untuk menjadikan Malaysia sebagai pusat rantai pasok global melalui upaya menarik investasi berkualitas tinggi serta meningkatkan kapabilitas industri lokal.
“Saya meyakini bahwa Malaysia memiliki potensi yang sangat besar di segmen EV. Seiring dengan meningkatnya angka penjualan EV, akan semakin banyak investor yang terpikat untuk berinvestasi di sektor ini,” kata beliau, seperti yang dikutip dari Liputanku.
Namun demikian, beliau mengakui bahwa masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi, terutama terkait kebutuhan akan lebih banyak pengisi daya cepat tipe direct current (DC), jika dibandingkan dengan pengisi daya alternating current (AC).
“Kami terus bekerja sama secara erat dengan PETRONAS dan para pelaku industri lainnya untuk mengatasi permasalahan ini. Kementerian kami berupaya untuk memastikan konektivitas pengisian daya yang memadai, termasuk di sepanjang jalan tol, wilayah pedesaan, dan area lainnya di Malaysia,” jelas Fadillah.
Indonesia Baru Punya 3.558 SPKLU
Data terkini yang dirilis oleh PLN menunjukkan bahwa mereka telah menyediakan sebanyak 3.558 unit SPKLU di Indonesia hingga bulan April 2025. SPKLU tersebut tersebar di 2.412 titik strategis di seluruh wilayah Indonesia. Dari total jumlah tersebut, 1.000 unit di antaranya berlokasi di jalur lintas Trans Sumatra dan Jawa.
Informasi terakhir yang disiarkan saat periode Mudik Lebaran Idul Fitri, PLN memfokuskan diri pada pembangunan SPKLU di jalur lintas kota dan provinsi. PLN mengklaim bahwa keberadaan SPKLU di Indonesia telah dipetakan secara strategis dan tersedia di hampir seluruh rest area tol utama, dengan jarak antar stasiun yang rata-rata hanya 23 kilometer.
Selain inisiatif dari PLN, sejumlah pabrikan mobil listrik juga turut menyediakan jaringan pengecasan, baik yang bersifat privat maupun dibuka untuk umum. Di samping itu, jaringan provider pengecasan swasta juga mulai secara gencar membangun fasilitas pengisian daya mobil listrik di berbagai wilayah di Indonesia.