Sri Mulyani di Papua: Rompi Anti Peluru, Anggaran Pertahanan

Admin

19/06/2025

2
Min Read

On This Post

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan kunjungan kerja pada hari Sabtu (7/6) ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, wilayah yang dikenal rawan konflik. Dalam kunjungan tersebut, terlihat keduanya mengenakan rompi anti peluru sebagai langkah pengamanan saat meninjau langsung kondisi serta kesiapan para prajurit TNI.

Melalui unggahan di akun Instagram resminya pada Minggu (8/6/2025), Sri Mulyani menyampaikan, "Peninjauan langsung ke Pos Komando Taktis Yonif 733/Masariku. Kami menerima paparan dari Letjen TNI Bambang Trisnohadi – Panglima Komandan Gabungan Wilayah Pertahanan III, serta berdialog secara langsung dengan para prajurit yang bertugas di wilayah rawan konflik."

Selain berinteraksi dengan para prajurit, Sri Mulyani juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertemu dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta para tenaga pengajar yang bertugas di Kabupaten Nduga.

Sri Mulyani menekankan bahwa kolaborasi erat dan sinergi antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memiliki arti penting dan strategis, terutama dalam menghadapi dinamika situasi dunia dan geopolitik yang semakin kompleks, tegang, serta penuh persaingan antar negara.

“Upaya menjaga, membangun, dan memajukan Indonesia yang adil dan makmur memerlukan sinergi pertahanan dan keuangan negara yang kolaboratif, kuat, sehat, dan berkelanjutan (sustainable),” tegas Sri Mulyani.

[Gambas:Instagram]

Rombongan memulai rangkaian kegiatan dengan tiba di Bandara Timika, Papua Tengah, kemudian melanjutkan perjalanan udara menuju Bandara Kenyam. Setibanya di Kenyam, rombongan langsung menuju Pos Komando Taktis (Poskotis) Yonif 733/Masariku guna meninjau secara seksama situasi dan kondisi terkini di lapangan.

Kunjungan ini menjadi pengalaman pertama bagi Sri Mulyani untuk meninjau langsung daerah rawan konflik di Nduga, Papua. Perlu diketahui, Poskotis Yonif 733/Masariku merupakan salah satu wilayah yang tingkat kerawanan konfliknya cukup tinggi di Papua.

Dalam kunjungan tersebut, baik Sri Mulyani maupun Sjafrie turut melakukan pengecekan terhadap perlengkapan yang digunakan oleh para prajurit dalam menjalankan tugas. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi wujud akuntabilitas terhadap penggunaan anggaran negara yang dialokasikan untuk sektor pertahanan, yang dikelola dan didukung oleh Kemenkeu.

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, "Kedua menteri beserta delegasi dari Kemenhan dan Kemenkeu mengenakan rompi anti peluru, mengingat daerah tersebut memang termasuk dalam kategori daerah berisiko tinggi di Papua."

"Pertahanan negara membutuhkan dukungan keuangan negara untuk mewujudkannya. Demikian pula sebaliknya, dengan pertahanan yang kuat akan mendukung perekonomian sehingga menguatkan keuangan negara," imbuhnya.