SteamOS Ungguli Windows 11? Malu-maluin di Gaming!

Admin

07/06/2025

3
Min Read

Sebuah pukulan telak bagi Microsoft! SteamOS, sistem operasi berbasis Linux andalan Valve, berhasil menunjukkan keunggulan signifikan dibandingkan Windows 11 dalam pengujian langsung menggunakan perangkat keras yang identik. Hasil pengujian terbaru mengungkap bahwa SteamOS menawarkan performa gaming yang lebih baik, efisiensi daya yang lebih tinggi, serta pengalaman pengguna yang secara keseluruhan lebih memuaskan. Ini bukan sekadar sindiran halus, melainkan tamparan yang cukup memalukan bagi Windows 11.

Walaupun sebagian pengamat mungkin tidak terlalu terkejut dengan hasil ini, hal ini menjadi indikasi kuat bahwa SteamOS mulai menjelma menjadi ancaman serius bagi Microsoft. Seiring dengan Windows 11 yang semakin “gemuk” akibat penambahan fitur yang jarang dimanfaatkan, performanya pun dirasakan semakin menurun.

Meskipun masih berstatus sebagai sistem operasi terpopuler di dunia, pendekatan Microsoft terhadap pengguna – mulai dari iklan bawaan, praktik pengumpulan data, hingga fitur-fitur yang dianggap berlebihan – membuat banyak pengguna merasa tidak nyaman dan mulai mencari alternatif. Linux, dengan sifat sumber terbukanya yang sangat fleksibel dan dapat disesuaikan, semakin menarik perhatian.

Kini, dengan hadirnya SteamOS, hambatan terbesar dalam kompatibilitas game di Linux mulai teratasi. Berkat teknologi kompatibilitas Proton yang dikembangkan oleh Valve, mayoritas judul game di Steam kini dapat berjalan dengan lancar di Linux.

Hal ini menimbulkan pertanyaan penting di kalangan para gamer: selain masalah kompatibilitas, apakah performa SteamOS secara keseluruhan benar-benar lebih unggul?

Terutama untuk perangkat game genggam – di mana setiap miliwatt daya dan setiap frame per detik sangat berharga – Windows 11 telah lama dicap sebagai “pemboros sumber daya.” Kini, anggapan tersebut terbukti kebenarannya.

Perbandingan terbaru dan terpercaya datang dari seorang YouTuber teknologi ternama, Dave2D. Dalam video analisisnya, ia menguji Lenovo Legion Go S yang menjalankan SteamOS dan membandingkannya dengan versi Windows 11 pada perangkat keras yang identik.

Sejak peluncurannya, Legion Go S dengan Windows 11 memang banyak menuai kritik terkait kinerja dan daya tahan baterai yang kurang memuaskan. Dibandingkan dengan model Legion Go yang menggunakan chip Z1 Extreme generasi sebelumnya, versi baru ini seolah-olah hanya unggul dalam hal desain.

Namun, melalui kemitraan strategis dengan Valve untuk merilis Legion Go S yang menjalankan SteamOS, Lenovo tampaknya ingin membuktikan bahwa potensi perangkat keras mereka sebenarnya sangat luar biasa – asalkan tidak terbebani oleh Windows 11.

Fakta yang paling membuat Windows 11 “malu” adalah soal daya tahan baterai. Untuk game 2D ringan seperti Dead Cells, versi SteamOS dari Legion Go S mampu bertahan selama lebih dari 6 jam permainan tanpa henti!

Bandingkan dengan versi Windows yang hanya mampu bertahan sekitar 2 jam 45 menit – sebuah perbedaan yang sangat signifikan. Meskipun untuk game yang lebih berat seperti Cyberpunk 2077 selisih daya tahan baterainya tidak terlalu jauh, fakta bahwa SteamOS bisa dua kali lebih hemat baterai pada game ringan menunjukkan bahwa Windows 11 masih boros daya tanpa alasan yang jelas.

Kritik terhadap Windows 11 memang semakin sering terdengar di kalangan pengguna. Iklan yang disisipkan, pelacakan data pengguna, dan fitur-fitur yang dianggap sebagai ‘bloatware’ menjadi indikasi bahwa Microsoft telah menyimpang dari tujuan yang pernah dicanangkan oleh CEO Satya Nadella untuk “membuat pengguna menyukai Windows.” Umpan balik dari masyarakat tampaknya tidak lagi menjadi prioritas utama dalam strategi perusahaan.

Microsoft sendiri dikabarkan tengah mempersiapkan strategi baru dalam dunia game PC, termasuk konsol Xbox generasi berikutnya dan perangkat genggam seperti Project Kennan. Xbox baru ini disebut-sebut akan sangat “PC-ified,” dengan kemampuan menggunakan platform desain khusus alih-alih bergantung pada Windows 11. Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, sebaiknya kita tidak terlalu berharap banyak pada Microsoft.

Saat ini, Windows memang masih menguasai sekitar 70% pangsa pasar sistem operasi desktop. Namun, jangan lupa, Internet Explorer pernah berada di posisi yang sama. Dan jika ada satu pesaing saja yang benar-benar peduli dan mendengarkan kemauan pengguna, pangsa pasar sebesar itu bisa runtuh dalam sekejap mata. Mari kita nantikan babak selanjutnya!

Video: Fitur Start Windows 11 Kini Tersedia Buat iPhone

Video: Fitur Start Windows 11 Kini Tersedia Buat iPhone