Per Mei 2025, stok beras di Indonesia berhasil menembus angka 4 juta ton. Berdasarkan informasi yang dipublikasikan oleh Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), cadangan beras yang dikelola oleh Bulog telah mencapai 4.000.708 ton.
Berdasarkan data yang dibagikan melalui akun Instagram resmi @pcovoice, dan dipantau pada hari Selasa (3/6/2025), volume stok ini jauh melampaui jumlah stok beras pada periode yang sama sejak tahun 2019. Tercatat, pada tahun 2019, stok beras tertinggi mencapai 2.074.340 ton.
Selanjutnya, terjadi penurunan pada tahun 2020 menjadi hanya 944.575 ton. Penurunan stok beras berlanjut hingga mencapai titik terendah pada tahun 2023, yaitu hanya 515.381 ton. Pada tahun 2024, stok mengalami peningkatan kembali menjadi 1.467.626 ton, hingga akhirnya melampaui 4 juta ton pada tahun 2025.
Menurut Prita Laura, Tenaga Ahli Utama PCO, jumlah stok beras saat ini merupakan yang tertinggi di Indonesia sejak tahun 1969.
"Di tengah tantangan keamanan pangan global yang semakin meningkat, Indonesia berhasil mencatatkan cadangan beras sebesar 4 juta ton, yang merupakan rekor tertinggi sejak Bulog didirikan pada tahun 1969," demikian pernyataan Prita Laura dalam unggahan tersebut.
Indonesia berhasil meraih capaian tingginya stok beras nasional, di tengah isu kerawanan pangan yang tengah melanda dunia.
Menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2024 mengenai keamanan pangan & nutrisi dunia, upaya mencapai target penuntasan kelaparan SDG's tahun 2030 semakin berat. Bahkan, kawasan Asia mencatat jumlah penduduk yang menderita kelaparan tertinggi, mencapai 384 juta jiwa.
"Ini merupakan hasil kerja nyata yang memberikan dampak konkret, bukan sekadar janji belaka. Masyarakat dapat secara langsung merasakan manfaatnya," tegas Prita.