Sun Jihai Geram: Timnas China Takut Kalah Lawan Indonesia

Admin

20/06/2025

2
Min Read

On This Post

Dalam laga yang mempertemukan Indonesia dengan China, sebuah kekalahan terjadi pada partai kesembilan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan ini dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada hari Kamis, 5 Juni 2025.

Timnas Indonesia sukses menjebol gawang lawan melalui eksekusi penalti Ole Romeny menjelang akhir babak pertama. Alhasil, timnas China harus menerima pil pahit kekalahan.

Kekalahan ini praktis menutup asa timnas China untuk berlaga di ajang Piala Dunia 2026. Mereka hanya mampu mengumpulkan 6 poin dari sembilan pertandingan yang telah dijalani.

Sun Jihai, sosok berpengalaman di kancah sepak bola yang pernah merumput di Liga Inggris, tampak sangat kecewa dengan performa yang ditampilkan oleh timnya.

Menurut pengamatannya, timnas China kurang berani mengambil risiko yang esensial dalam pertandingan kontra Timnas Indonesia.

Ia menilai, Zhang Yuning dan rekan-rekannya terlalu terpaku pada permainan aman dan minim agresivitas yang sebenarnya diperlukan.

“Di 5 menit terakhir, tim China masih tertinggal 0-1 dari Indonesia saat bermain di kandang lawan,” ujar Sun Jihai kepada Liputanku.

“Jika bola terus menerus dioper di area pertahanan sendiri, waktu akan habis percuma dan peluang untuk mencetak gol akan sirna begitu saja.”

Sun Jihai juga menyampaikan bahwa seharusnya skuad China lebih berani dalam melancarkan umpan silang langsung ke kotak penalti. Hal ini bertujuan untuk memberikan tekanan kepada barisan pertahanan Timnas Indonesia.

Namun, strategi krusial ini tidak diimplementasikan, dan dampaknya, mereka harus menelan kekecewaan karena gagal lolos ke Piala Dunia 2026.

“Padahal, seharusnya bola diusahakan untuk dioper ke sisi lapangan sebanyak mungkin, kemudian dilanjutkan dengan umpan silang 45 derajat,” imbuhnya.

“Tentu saja, dalam setiap pertandingan selalu ada yang menang dan yang kalah, namun detail-detail yang kita lakukan harus sesuai standar, harus ada aturannya.”

“Harus menguasai bola sesuai dengan aturan sepak bola yang berlaku, harus bermain dengan tepat sesuai dengan periode waktu dan skor pertandingan saat ini, termasuk mempertimbangkan berbagai faktor lainnya. Itulah yang seharusnya dilakukan.”

“Ini bukan saat yang tepat untuk mengoper bola ke depan dan ke belakang tanpa tujuan yang jelas. Sebab, Anda bukanlah pihak yang sedang memimpin, dan tindakan tersebut tidak akan memberikan manfaat apa pun,” pungkasnya.