MasterV, Jakarta – Ketua Komisi IV DPR RI, Ibu Siti Hediati Hariyadi, yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah atas keberhasilan mencapai surplus beras sejumlah 4 juta ton. Menurut beliau, capaian surplus ini merupakan buah dari implementasi upaya strategis yang dijalankan pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas beras secara nasional.
“Surplus beras ini menjadi indikator konkret bahwa kebijakan pertanian yang kita terapkan sudah mulai membuahkan hasil yang positif. Selain itu, hal ini menjadi langkah krusial dalam upaya menjaga ketahanan pangan di tingkat nasional,” ungkap Titiek melalui pernyataan resminya pada Senin, 2 Juni 2025.
Lebih lanjut, Titiek menjelaskan bahwa surplus beras sebesar 4 juta ton ini membuka lebar kesempatan untuk meningkatkan volume ekspor beras ke negara-negara lain yang membutuhkan pasokan.
“Dengan adanya surplus ini, kita tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan domestik, tetapi juga dapat memanfaatkan peluang ekspor untuk meningkatkan taraf pendapatan petani serta memperkuat perekonomian nasional secara keseluruhan,” paparnya.
Oleh karena itu, Titiek menegaskan bahwa Komisi IV DPR RI akan terus aktif memantau dan memberikan dukungan penuh terhadap program-program pertanian yang bertujuan untuk memastikan stabilitas dan peningkatan berkelanjutan dalam produksi beras nasional.
“Kami memiliki komitmen yang kuat untuk senantiasa memberikan dukungan kepada para petani dan pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi beras sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Di samping itu, Titiek menyampaikan harapannya bahwa dengan adanya surplus beras ini, Indonesia akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya dan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di kancah global.
“Selamat kepada pemerintah atas pencapaian surplus beras sebesar 4 juta ton! Ini adalah bukti nyata dari keberhasilan implementasi kebijakan pertanian serta komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi beras nasional. Semoga surplus ini dapat benar-benar meningkatkan kesejahteraan para petani,” tambahnya.
Selanjutnya, Titiek mengingatkan pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian, untuk proaktif mencari solusi yang tepat dalam menghadapi anomali cuaca yang tidak menentu, seperti melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi lainnya.
“Dengan mengupayakan solusi yang tepat, Kementerian Pertanian memiliki potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan sekaligus meminimalisir dampak negatif dari anomali cuaca,” pungkasnya.