Indikator Politik Indonesia baru-baru ini merilis hasil survei mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja 6 gubernur yang memimpin di Pulau Jawa. Dari survei tersebut, terlihat bahwa tingkat kepuasan publik terhadap masing-masing gubernur menunjukkan variasi yang cukup signifikan.
Survei yang diselenggarakan oleh Indikator Politik Indonesia ini dilaksanakan pada tanggal 12 hingga 19 Mei 2025. Jumlah responden yang dilibatkan dalam survei ini berbeda-beda di setiap provinsi. DKI Jakarta melibatkan 500 responden, sementara Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur masing-masing melibatkan 600 responden. Di sisi lain, DIY dan Banten masing-masing melibatkan 400 responden.
Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih. Akibat perbedaan jumlah responden di setiap provinsi, margin of error survei juga bervariasi. DKI Jakarta memiliki margin of error +/- 4,5 persen, Jabar, Jateng, dan Jatim +/- 4,1 persen, serta DIY dan Banten +/- 5 persen. Tingkat kepercayaan survei ini ditetapkan pada angka 95 persen.
Dalam survei ini, para responden di setiap provinsi diajukan pertanyaan yang sama, yaitu: 'secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan hasil kerja (nama Gubernur) sebagai Gubernur?'. Hasilnya menunjukkan bahwa 60 persen responden merasa puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, 62,5 persen puas dengan kinerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan 50,8 persen menyatakan puas dengan kinerja Gubernur Banten Andra Soni.
Berikut adalah rincian lengkap mengenai tingkat kepuasan publik di keenam provinsi tersebut:
Gubernur Banten Andra Soni
Sangat puas 3% Cukup puas 48% Kurang puas 32% Tidak puas sama sekali 3% TT/TJ 15%
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Sangat puas 3% Cukup puas 57% Kurang puas 27% Tidak puas sama sekali 2% TT/TJ 11%
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Sangat puas 41% Cukup puas 54% Kurang puas 4% Tidak puas sama sekali 0% TT/TJ 1%
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi
Sangat puas 5% Cukup puas 57% Kurang puas 25% Tidak puas sama sekali 2% TT/TJ 11%
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
Sangat puas 18% Cukup puas 66% Kurang puas 14% Tidak puas sama sekali 2% TT/TJ 1%
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Sangat puas 14% Cukup puas 62% Kurang puas 18% Tidak puas sama sekali 3% TT/TJ 4%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, kemudian memberikan penjelasan terkait temuan dari survei tersebut. Ia menyoroti beberapa poin penting di sejumlah provinsi.
"Meskipun mayoritas responden di Banten menyatakan puas terhadap kinerja Bapak Andra Soni, hanya 51 persen yang memberikan penilaian sangat puas dan cukup puas terhadap gubernurnya. Sebaliknya, di Jawa Barat, angka tersebut mencapai 94,7 persen. Jika dibulatkan, sekitar 95 persen warga Jawa Barat merasa puas dengan kinerja Bapak Dedi Mulyadi. Hal yang menarik adalah tingginya angka responden yang menjawab sangat puas di Jawa Barat, yang jarang terjadi di provinsi lain," ungkap Burhanuddin saat memaparkan hasil survei pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
"Hal ini mengingatkan saya pada tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi di NTT, di mana jumlah responden yang sangat puas lebih tinggi daripada yang cukup puas," tambahnya.
Selanjutnya, Burhanuddin membahas temuan survei di Jawa Timur. Ia berpendapat bahwa seharusnya Khofifah dapat mencapai tingkat kepuasan publik yang lebih tinggi.
"Meskipun Jawa Timur menunjukkan angka kompetitif sebesar 75 persen, kita ketahui bahwa Ibu Khofifah adalah satu-satunya gubernur perempuan di Jawa dan telah menjabat dua kali sebagai gubernur di Jatim. Beliau adalah seorang petarung yang pernah mengalami kekalahan beberapa kali saat melawan Pakde Karwo. Namun, saya rasa beliau memiliki potensi untuk meningkatkan kepuasan publik jika dapat memanfaatkan media sosial secara lebih optimal. Sayangnya, pemanfaatan media sosial oleh Ibu Khofifah masih kurang maksimal," jelasnya.
Selain itu, Burhanuddin juga menyoroti temuan survei di DIY. Ia menduga bahwa terdapat rasa segan dari warga Yogyakarta untuk memberikan penilaian terhadap gubernurnya.
"DIY, meskipun tanpa pemanfaatan media sosial yang signifikan, telah mencapai angka yang tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh rasa segan warga DIY untuk mengevaluasi rajanya. Namun, data menunjukkan demikian. Ini mengindikasikan bahwa Sri Sultan, dengan segala kelebihannya sebagai raja sekaligus sultan, mendapatkan apresiasi yang besar dari warganya, terlepas dari faktor kinerja atau faktor status sebagai sultan," paparnya.