Viral! Panitia Kurban Cikiwul Minta Rp15 Ribu, Ini Pembelaannya

Admin

20/06/2025

3
Min Read

JAKARTA, MasterV – Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga yang harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 15.000 untuk memperoleh sebungkus daging kurban menjadi perbincangan hangat di dunia maya.

Kejadian ini berlokasi di Cikiwul, sebuah wilayah di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.

Dalam video yang dipublikasikan di akun Instagram @feedgramindo, terlihat jelas warga yang telah memegang kupon diminta untuk membayar Rp 15.000 sebagai tebusan untuk satu kantong daging kurban.

"Jadi seperti mengenang ‘preman berkacamata’ Cikiwul di masa lalu. Warga Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, mengeluhkan pembagian daging kurban yang ternyata masih berbayar. Padahal, sudah ada imbauan dari Kang Dedi Mulyadi," demikian keterangan yang tertulis di akun Instagram feedgramindo.

Video tersebut juga menampilkan momen ketika dua orang ibu membawa beberapa kantong plastik berisi daging kurban.

Kedua ibu tersebut mengakui bahwa mereka harus membayar Rp 15.000 untuk setiap kantong plastik daging kurban yang mereka terima.

"Sudah dapat daging? Tebus?" tanya seseorang yang merekam video.

"Sudah, tebus Rp 45.000. Satu kantong Rp 15.000," jawab salah seorang ibu yang ada dalam video tersebut.

Pembelaan dari Panitia Kurban

Salah seorang panitia bernama Tarmin memberikan penjelasan bahwa sebelumnya wilayah Cikiwul belum pernah mendapatkan sumbangan hewan kurban.

Kemudian, ia menyampaikan bahwa dirinya berinisiatif untuk membantu mencari pihak-pihak yang bersedia berkurban di wilayah Cikiwul.

"Setelah ada yang bersedia memberikan sapi, akhirnya kami mendapatkan satu ekor sapi berkat inisiatif saya untuk membantu teman-teman, terutama para pemulung. Karena setiap ada pembagian daging kurban, mereka (para pemulung) selalu mengeluh tidak kebagian," tutur Tarmin, Minggu (9/6/2025).

Setelah melakukan pencarian, Tarmin berhasil mengumpulkan total tiga ekor sapi yang akan dikurbankan di wilayahnya.

"(Penyumbang sapi) tidak ingin disebutkan namanya. Mereka hanya ingin dikenal sebagai hamba Allah yang memberikan bantuan kepada kami," imbuh Tarmin.

Namun, pihak yang berkurban tersebut tidak menyertakan dana untuk biaya operasional pemotongan hewan.

Oleh karena itu, berdasarkan hasil musyawarah warga, diputuskan bahwa setiap warga yang menerima daging kurban akan dikenakan biaya sebesar Rp 15.000 untuk menutupi biaya pemotongan hewan.

"Biaya tersebut digunakan untuk membayar jasa pemotongan dan pengolahan daging sapi oleh teman-teman yang bekerja penuh selama seharian. Jadi, kami berinisiatif dan sepakat untuk meminta bantuan sebesar Rp 15.000," jelas Tarmin.

Biaya Rp 15.000 tersebut, menurutnya, tidak dibebankan kepada seluruh warga yang menerima daging kurban.

"Kami mendapatkan sapi tanpa bantuan dana. Tujuannya adalah agar teman-teman kami bisa menikmati daging," terangnya.

Permohonan Maaf

Tarmin mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya yang memungut biaya sebesar Rp 15.000 dari warga penerima daging kurban.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, terutama kepada aparatur daerah setempat, mulai dari tingkat RT, RW, camat, hingga Bapak Wali Kota," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Bantargebang, Kompol Sukadi, menjelaskan bahwa permasalahan terkait panitia kurban yang meminta Rp 15.000 kepada warga untuk menebus daging kurban telah diselesaikan.

"Sudah dikomunikasikan dan diselesaikan secara kekeluargaan melalui musyawarah," pungkas Sukadi.