Teknologi Penghilang Awan: Mitos atau Fakta? #Cuaca

Admin

21/06/2025

2
Min Read

Mungkinkah ada inovasi yang mampu menghilangkan awan dari langit? Hingga saat ini, belum ditemukan perangkat atau teknologi spesifik yang dirancang untuk tujuan tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa teknologi untuk mempercepat proses penurunan hujan dari awan memang sudah tersedia, sehingga awan seolah 'lenyap' karena berubah wujud menjadi air.

Beberapa pendekatan untuk memodifikasi awan melibatkan teknik seperti penyemaian awan, di mana substansi seperti Silver iodide (AgI) ditambahkan untuk merangsang pertumbuhan tetesan awan dan menjatuhkannya sebagai hujan. Akan tetapi, perlu digarisbawahi bahwa proses ini tidak serta-merta menghilangkan awan sepenuhnya, melainkan lebih berfokus pada memengaruhi pola presipitasi atau curah hujannya.

Teknik ini sangat bermanfaat, contohnya, dalam upaya pencegahan banjir dengan memicu hujan untuk turun lebih awal di area yang dianggap aman. Praktik ini telah cukup umum diterapkan di Indonesia. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan penyemaian awan?

Liputanku mengutip dari detikINET dari CBC, penyemaian awan merupakan sebuah proses yang dirancang untuk mendorong partikel-partikel kecil uap air dan kristal es di dalam awan untuk saling bergabung, membentuk tetesan atau pelet yang lebih besar dan berat sehingga jatuh sebagai hujan atau salju.

Metode ini sering kali melibatkan penyemprotan partikel garam, seperti silver iodida atau garam dapur, menggunakan suar khusus yang dibawa oleh pesawat terbang atau melalui proyektil seperti roket, meriam, atau rudal.

Perlu diketahui bahwa metode ini bukanlah teknologi yang tergolong baru. Faktanya, penyemaian awan telah ada sejak era 1940-an dan telah diimplementasikan di puluhan negara. Teknik ini sering dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kekeringan dengan menghasilkan hujan atau salju, termasuk oleh Uni Emirat Arab dalam upaya mereka untuk mengisi kembali persediaan air tanah yang semakin menipis.

Di Amerika Serikat, terdapat upaya untuk memanfaatkan teknologi ini dalam penanggulangan kebakaran hutan. Sementara itu, di Kanada, penyemaian awan kerap digunakan untuk mengurangi kerusakan akibat hujan es, dengan mendorong uap air di awan untuk jatuh sebagai hujan atau salju sebelum sempat membentuk hujan es. Di Indonesia, teknologi ini dimanfaatkan untuk mencegah terjadinya banjir.

"Hasil riset yang dilakukan selama kurang lebih 70 tahun terkait efektivitas penyemaian awan menunjukkan hasil yang bervariasi," ungkap ilmuwan atmosfer William R. Cotton dari Colorado State University dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2022 di The Conversation. Beliau menambahkan bahwa penyemaian awan membutuhkan jenis awan yang tepat dengan tingkat kelembapan yang memadai, serta suhu dan kondisi angin yang sesuai.

Video: Penampakan Nebula Serigala Gelap, Awan Kosmik Dekat Pusat Bima Sakti

Video: Penampakan Nebula Serigala Gelap, Awan Kosmik Dekat Pusat Bima Sakti