Teks Bilal Idul Adha 2025: Arab, Latin, & Terjemahan Lengkap

Admin

11/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Idul Adha menjadi momentum penting yang dirayakan oleh seluruh umat Islam di dunia. Perayaan hari raya ini dilakukan dengan menunaikan sholat Idul Adha secara berjamaah, baik di masjid maupun di lapangan terbuka. Kehadiran seorang bilal memiliki arti yang krusial dalam pelaksanaan sholat Idul Adha, karena ia bertugas memandu kelancaran ibadah.

Bilal memegang peranan penting dalam memulai dan memeriahkan suasana sholat Idul Adha. Sebagai seorang muazin, seorang bilal memiliki tanggung jawab untuk mengumandangkan seruan yang mengajak seluruh jemaah agar berkumpul dan melaksanakan ibadah secara bersama-sama.

Namun, terdapat perbedaan signifikan dengan sholat wajib, di mana pada sholat Idul Adha, seorang bilal tidak mengumandangkan azan maupun iqamah. Ia melantunkan seruan khusus yang mengandung makna mendalam. Tujuan dari seruan yang diucapkan oleh bilal adalah untuk mempersatukan hati seluruh jemaah dalam beribadah.

Lebih dari sekadar seruan, bacaan bilal sholat Idul Adha juga mencerminkan doa serta harapan agar Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh umat manusia.

Berikut adalah panduan lengkap mengenai bacaan bilal pada Sholat Idul Adha, yang disajikan dalam bahasa Arab, Latin, beserta terjemahannya, dan telah dirangkum dari berbagai sumber Liputanku yang terpercaya.

Sebelum dimulainya Sholat Idul Adha, seorang bilal akan melafalkan kalimat khusus sebagai pengganti azan dan iqamah. Sebagaimana yang dikutip dari NU Online, bilal atau muazin pada shalat Idul Adha tidak disarankan untuk mengumandangkan lafal azan dan iqamah.

Sebagai gantinya, bilal dianjurkan untuk menyerukan dengan lantang bacaan sebagai berikut:

الصَّلَاةُ جَامِعَةً

Ash-shalātu jāmi‘ah

Artinya, "(Marilah) shalat (Idul Adha) berjamaah"

Bilal atau muazin memiliki fleksibilitas untuk menambahkan beberapa kata pada lafal seruan “Ash-shalātu jāmi‘ah.” Sehingga, lafal seruan setelah penambahan ini mungkin berbeda-beda di setiap masjid, mushalla, atau lapangan terbuka. Salah satu seruan bilal atau muazin pada shalat Id yang cukup umum dilafalkan adalah sebagai berikut:

(3x) الصَّلَاةُ سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ

الصَّلَاةُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

As-shalātu sunnatan li ‘īdil Adhā jāmi‘ah rahimakumullāh (3x).

As-shalātu lā ilāha illallāh.

Artinya, “(Marilah kita) shalat sunnah Idul Adha berjamaah. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepadamu semua (3x). (Marilah kita) shalat. Tiada tuhan selain Allah.”

Setelah imam menyelesaikan Sholat Id, bilal akan kembali mengemban tugas untuk mengiringi khutbah Idul Adha. Dengan berdiri menghadap jemaah, bilal akan memulai seruan:

يَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ. اعْلَمُوا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ الْعِيدِ الْأَكْبَرِ فَتَقَرَّبُوا إِلَى اللهِ فِي النَّحْرِ

Kemudian, bilal akan meneruskan dengan seruan:

وَإِذَا صَعِدَ الْخَطِيبُ عَلَى الْمِنْبَرِ, أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيعُوْا رَحِمَكُم الله

Selanjutnya, ketika khatib bergerak menuju mimbar, bilal akan memberikan tongkat sambil melafalkan shalawat serta doa:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اللَّهُمَّ قَوَ الْإِسْلَامَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَائِدِ الدِّينِ يَارَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَا خَيْرَ النَّاصِرِينَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Sesudah khatib mengucap salam pembuka dan memulai khutbah yang pertama, bilal akan membacakan takbir:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Khatib kemudian akan membacakan khutbah pertama.

Saat khatib duduk di antara dua khutbah, bilal akan melantunkan shalawat:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Khatib kemudian melanjutkan membacakan khutbah kedua hingga selesai.