Euforia GBK: Timnas Menang, Takbir Bergema di Malam Idul Adha

Admin

16/06/2025

4
Min Read

JAKARTA, MasterV – Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, menjadi saksi bisu bertemunya dua momen istimewa pada malam yang berkesan.

Seperti diketahui, malam takbiran Idul Adha bertepatan dengan laga krusial Timnas Indonesia melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, tepatnya pada hari Kamis (5/6/2025).

Menurut pantauan Liputanku, sejak petang, area di sekitar stadion sudah dipenuhi oleh lautan suporter, para pedagang pernak-pernik timnas, dan alunan lagu-lagu penyemangat yang diputar melalui pengeras suara.

Saat malam menjelang, suasana kian bergelora seiring dengan berkumandangnya takbir dari masjid-masjid di sekitar stadion. Terlebih lagi, Indonesia berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis 1-0 atas China dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

Jersey timnas laris manis

Menjelang dimulainya pertandingan, permintaan akan jersey Timnas Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Di beberapa gerai Indomaret Fresh yang berlokasi di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, stok jersey langsung diserbu oleh para pembeli sejak beberapa hari sebelumnya.

“Menjelang pertandingan ini, lumayan (stoknya), banyak yang mencari. Sudah sekitar 10 pieces terjual, terutama ukuran favorit L dan XL,” ungkap Desty, seorang kasir Indomaret Fresh di kawasan Ciracas saat diwawancarai Liputanku.

Guna mengantisipasi lonjakan permintaan yang tinggi, pihak gerai Indomaret Fresh terus berupaya menambah stok jersey secara berkala.

“Stoknya ada lagi, baru dipasok dua hari yang lalu. Dulu sempat sulit, tetapi sekarang ketersediaan jersey cukup banyak,” jelas Risma, seorang karyawan Indomaret Fresh di cabang yang berbeda.

“Sekarang stok jersey sudah banyak. Ini saja sudah terjual 24 pieces, kemungkinan besar untuk persiapan menonton Timnas,” tambahnya.

Lautan merah putih di GBK

Antusiasme para suporter semakin terasa di area Pintu 5 GBK. Berdasarkan pantauan sekitar pukul 15.45 WIB, ratusan orang terlihat memadati area stadion. Mereka datang dengan membawa atribut lengkap, seperti syal, bendera, atau drum.

Lagu-lagu penyemangat seperti “Garuda di Dadaku” terus berkumandang tanpa henti, menghidupkan suasana semakin meriah.

Beberapa suporter terlihat bernyanyi bersama, sementara yang lainnya sibuk berfoto sambil mengibarkan bendera merah putih.

Hadiah naik kelas untuk Rehan

Di tengah keramaian tersebut, ada cerita menarik dari Rehan (13), seorang pelajar asal Kramat Jati.

Ia datang bersama kedua orang tuanya untuk menyaksikan langsung pertandingan Timnas untuk pertama kalinya.

Arif, ayah Rehan, menjelaskan bahwa kehadiran mereka di GBK adalah sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang diraih anaknya.

“Kami sengaja datang sekeluarga ke sini, ini sebagai hadiah untuk anak saya yang baru saja naik kelas,” tutur Arif.

Ikat kepala 'Indonesia' diserbu pembeli

Hafizh Wahyu Darmawan Lapak pedagang menjajakan merchandise Timnas Indonesia di sekitar Pintu 5 GBk.Ikat kepala bertuliskan ‘INDONESIA’ menjadi salah satu barang yang paling digemari oleh para suporter.

Momen pertandingan ini juga menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang atribut. Dani, seorang pedagang asal Bandung, mengaku bahwa dagangannya laris manis, terutama ikat kepala yang dijual seharga Rp 10.000.

“Kalau jersey sih belum terlalu. Mungkin karena mainnya malam, jadi belum banyak yang datang,” ujarnya.

Senada dengan Dani, Indra juga mengungkapkan bahwa mayoritas pembeli lebih tertarik untuk membeli ikat kepala daripada jersey atau syal.

“Orang-orang lebih memilih membeli yang murah saja dulu, seperti ikat kepala. Tadi siang saja sudah habis setengah dus,” ungkap Indra.

Calo tiket masih berkeliaran

Meskipun sistem penjualan tiket dilakukan secara online melalui aplikasi Livin’ By Mandiri dan mengharuskan setiap pembeli untuk memiliki akun Garuda ID.

Namun, praktik percaloan masih saja terjadi di kawasan Stadion Gelora Bung Karno. Di Pintu 5, beberapa calo terlihat menawarkan tiket kepada para suporter yang belum memiliki tiket.

"Iya, masih ada tiket Upper, tinggal sedikit,” ujar seorang pria saat menawarkan tiket kepada wartawan Liputanku.

Ketika ditanya mengenai harga, pria tersebut langsung membuka ponselnya dan menunjukkan lembar tiket yang bisa di-scan. “Tinggal scan saja nanti, bisa langsung masuk. Harganya Rp 1,2 juta, sudah murah itu, soalnya tinggal sedikit,” jelasnya.

Padahal, harga resmi untuk kategori Upper Garuda hanya sebesar Rp 300.000, sementara kategori Premium mencapai Rp 1.750.000.

Takbiran dan sorak-sorai berpadu

Saat malam semakin larut, suasana semakin semarak. Di tengah euforia pertandingan, gema takbir dari masjid-masjid di sekitar GBK tetap terdengar.

“Ini adalah malam takbiran yang paling ramai. Biasanya kami di rumah atau ikut takbir keliling kampung, sekarang kami berada di sini (GBK) bersama anak dan istri,” ujar Arif (42), seorang warga Kramat Jati yang datang bersama keluarganya.

Lagu-lagu kebangsaan pun terus diputar dari area stadion, seperti “Tanah Airku” dan “Garuda di Dadaku”, semakin membangkitkan semangat dan rasa kebersamaan di antara para suporter dari berbagai daerah.