MasterV, Jakarta – Jazilul Fawaid, seorang anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, menyampaikan keyakinannya bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 akan mengalami peningkatan signifikan.
MasterV, Jakarta – Jazilul Fawaid, anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, meyakini bahwa kualitas penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 akan lebih tertib.
Menurutnya, serangkaian perbaikan yang tengah diupayakan oleh Pemerintah Arab Saudi, terutama dalam aspek regulasi dan peningkatan layanan bagi jemaah, akan memberikan dampak positif yang besar bagi jemaah haji asal Indonesia.
“Saya optimistis pelaksanaan haji tahun ini akan lebih baik. Pihak Arab Saudi pun terus berbenah. Jika kita mampu beradaptasi dengan baik, *insya Allah* kualitas pelayanan akan jauh lebih memuaskan,” ujar Jazilul, seperti yang dikutip dari laman Kementerian Agama pada hari Sabtu, 31 Mei 2025.
Politikus dari PKB ini menekankan bahwa salah satu langkah krusial yang diambil oleh otoritas Saudi adalah memperketat pengawasan terhadap jemaah yang tidak memiliki visa resmi.
Jazilul menilai bahwa kebijakan ini akan sangat mendukung terciptanya ketertiban dalam pelaksanaan ibadah haji, termasuk bagi para jemaah asal Indonesia.
“Kebijakan ini akan sangat membantu Indonesia dalam mewujudkan penyelenggaraan haji yang lebih teratur,” paparnya.
Lebih lanjut, Jazilul juga mengapresiasi Kementerian Agama atas perbaikan signifikan yang telah ditunjukkan dalam hal transparansi dan keterbukaan, termasuk dalam menindaklanjuti berbagai rekomendasi yang telah disampaikan oleh Panitia Khusus (Pansus) Haji sebelumnya.
“Saya percaya tidak akan ada lagi pembentukan pansus. Karena kita saksikan sendiri bahwa perbaikan sudah mulai berjalan,” ungkapnya.
Jazilul turut memberikan dorongan agar reformasi yang tengah dilakukan oleh Arab Saudi juga diikuti dengan pembenahan pelayanan dari pihak Indonesia.
Menurut pandangannya, kualitas layanan bagi jemaah harus ditingkatkan secara komprehensif, mulai dari proses keberangkatan, penyediaan akomodasi yang layak, konsumsi yang memadai, hingga pelayanan kesehatan yang optimal.
“Mulai dari tahap keberangkatan, fasilitas penginapan, penyediaan makanan, hingga pelayanan kesehatan. Seharusnya tahun ini kualitasnya lebih baik. Nantinya, kami akan melakukan pengecekan langsung di lapangan,” jelasnya.
Berkaitan dengan keterlibatan delapan perusahaan layanan (syarikah) dalam penyelenggaraan haji tahun ini, Jazilul menyambut baik adanya variasi penyedia layanan.
Ia berharap bahwa hal ini akan mendorong terciptanya persaingan yang sehat demi peningkatan kualitas pelayanan secara keseluruhan.
“Semoga saja tercipta persaingan yang sehat. Layanan yang terbaik, kita pertahankan. Yang kurang memuaskan, kita evaluasi dan perbaiki. Evaluasi harus menjadi agenda utama,” pungkasnya.