Manajer asal Australia tersebut harus rela kehilangan jabatannya, walaupun baru saja mengakhiri penantian panjang trofi bagi Spurs selama 17 tahun terakhir.
Sebelum momen ini, terakhir kali Spurs merasakan manisnya gelar juara adalah pada tahun 2008, ketika mereka berhasil mengangkat trofi juara Piala Liga Inggris.
Ange Postecoglou berhasil membawa Tottenham Hotspur menaklukkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 pada partai puncak Liga Europa 2024-2025 yang diselenggarakan di Stadion San Mames, Bilbao, pada tanggal 21 Mei 2025 yang lalu.
Itulah gelar pertama bagi Spurs di kancah kompetisi antarklub Eropa dalam rentang waktu 41 tahun terakhir.
Akan tetapi, kejayaan Spurs di benua Eropa tidak beriringan dengan performa yang memuaskan di ajang Premier League, kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris musim 2024-2025.
Spurs mengakhiri musim Premier League 2024-2025 dengan menempati posisi ke-17, hanya terpaut satu tingkat dari zona degradasi yang mengerikan.
Tottenham Hotspur di bawah arahan Postecoglou menelan pil pahit kekalahan sebanyak 22 kali dari total 38 pertandingan yang telah dilakoni.
Spurs mencatatkan perolehan poin terendah dalam sejarah panjang mereka di Premier League. Dalam 38 pertandingan, Tottenham Hotspur hanya mampu mengumpulkan 38 poin saja.
Pada acara parade kemenangan untuk merayakan keberhasilan meraih gelar Liga Europa, Postecoglou sempat menyampaikan harapan dan optimisme kepada para suporter setia.
"Musim ketiga akan menjadi lebih baik dibandingkan musim kedua," ujarnya kala itu, seperti yang dilansir dari BBC.
Namun sayangnya, pernyataan penuh harapan tersebut tidak cukup kuat untuk mempertahankan posisinya di kursi kepelatihan.
Ange Postecoglou harus mengakhiri perjalanannya bersama Tottenham Hotspur lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sesungguhnya, pelatih yang kini berusia 59 tahun tersebut masih memiliki sisa kontrak selama dua tahun.
Menurut Sky Sports, Tottenham Hotspur diperkirakan akan menjadikan pelatih Brentford pada musim lalu, Thomas Frank, sebagai suksesor Ange Postecoglou.
