Transjabodetabek: Solusi Kemacetan Jakarta?

Admin

13/06/2025

5
Min Read

JAKARTA, MasterV – Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, terus berupaya merealisasikan janji-janji politik mereka dalam 100 hari kerja pertama.

Salah satu langkah konkretnya adalah memperluas jangkauan rute Transjabodetabek. Dengan tersedianya fasilitas transportasi ini, Pramono dan Rano optimis bahwa masalah kemacetan di Jakarta dapat teratasi secara signifikan.

Lebih lanjut, dengan semakin banyaknya rute Transjabodetabek yang beroperasi, diharapkan semakin banyak warga yang beralih menggunakan transportasi umum.

Menurut pandangan Rano, peningkatan jumlah pengguna transportasi umum akan berkontribusi pada penurunan tingkat polusi udara di Jakarta.

"Mari bersama-sama kita mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dengan demikian, kita dapat menurunkan tingkat kemacetan dan secara bersamaan mengurangi polusi udara yang ada," ujar Rano saat ditemui di Halte Transjakarta Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (4/6/2025).

Rute Baru Transjabodetabek: Sawangan-Lebak Bulus

Rute Transjabodetabek terbaru yang baru saja diresmikan oleh Rano adalah rute D41 yang menghubungkan Sawangan, Depok, dengan Lebak Bulus.

Acara peresmian ini dilangsungkan di Halte Transjakarta Lebak Bulus pada hari Rabu (4/6/2025).

Panjang lintasan rute ini mencapai sekitar 37 kilometer, dengan ketersediaan 10 unit armada Transjabodetabek.

Perjalanan Transjabodetabek ini dimulai dari Terminal Sawangan, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Jalan Raya Muchtar Sawangan.

“Nantinya akan masuk ke Jalan Raya Sawangan, kemudian masuk Tol Desari. Dari Tol Desari, bisa keluar di TB Simatupang,” jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta, Syafrin Liputo, kepada awak media, Rabu.

Setelah keluar dari pintu tol TB Simatupang, bus akan terus bergerak menuju arah Lebak Bulus, melewati Stasiun MRT Fatmawati.

Berikut adalah daftar 11 titik pemberhentian untuk Transjabodetabek trayek D41:

– Terminal Sawangan

– Simpang Parung Bingung

– Seberang Jalan Dana Sawangan

– Stasiun MRT Fatmawati

– RS Siloam

– Lebak Bulus

– Pondok Pinang

– Gelanggang TB Simatupang

– Gereja St Stefanus

– Jalan Dana Sawangan

– Simpang Parung Bingung 2

Perjalanan Transjabodetabek ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 75 menit pada jam-jam sibuk. Sementara di luar jam sibuk, waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 35 menit.

Adapun tarif yang berlaku adalah Rp 2.000 untuk periode pukul 05.00-07.00 WIB dan Rp 3.500 untuk periode pukul 07.00-22.00 WIB.

Rute Transjabodetabek PIK 2-Blok M

Selain itu, Transjabodetabek rute T31 PIK 2 – Blok M juga telah diresmikan oleh Pramono pada hari Kamis (22/5/2025).

Rute ini memiliki panjang lintasan sekitar 72,8 kilometer dan akan melayani 24 titik pemberhentian.

Dari total 24 titik pemberhentian tersebut, 13 halte terletak di wilayah Banten, sementara 11 halte lainnya berada di wilayah Jakarta.

Berikut adalah daftar 11 titik pemberhentian halte di wilayah Jakarta:

– ASEAN

– Kejaksaan Agung

– Masjid Agung

– Senayan

– Bank DKI

– Gerbang Pemuda

– Petamburan

– Kemanggisan

– Mega Kuningan

– PIK Avenue

– Pantai Maju

Daftar 13 titik pemberhentian halte di wilayah Banten:

– Marketing Gallery

– Pantai Pasir Putih 1

– Aloha

– Menara Syariah

– Sedayu

– Watertown

– San Antania

– Nice

– PIK 2

– PIK 2 Tokyo Riverside Selatan

– Spring Ville

– Thamrin CBD

– Buddha Tzu Chi

Pada tahap awal pengoperasian, akan ada 20 unit armada yang melayani rute ini.

Peresmian Rute Blok M-Bogor dan Blok M – Ancol Segera Dilakukan

Terdapat dua rute Transjabodetabek lain yang rencananya akan segera diresmikan oleh Pramono dalam waktu dekat. Kedua rute tersebut adalah Blok M – Bogor dan Blok M – Ancol.

"Setelah tadi Bang Doel, mungkin dalam 1-2 hari ini saya akan meresmikan rute dari Bogor-Blok M dan Blok M-Ancol, agar wilayah Utara juga dapat terlayani dengan baik," kata Pramono saat diwawancarai di Balaikota Jakarta, Rabu.

Sesuai jadwal, Pramono akan meresmikan Transjabodetabek rute Blok M – Bogor pada hari Kamis (5/6/2025).

Peresmian tersebut akan dilaksanakan di Terminal 6, Blok M, Jakarta Selatan.

Revitalisasi Park and Ride

Dalam upaya mendukung optimalisasi layanan Transjabodetabek, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah melakukan revitalisasi fasilitas Park and Ride Lebak Bulus.

Proses revitalisasi ini didanai melalui investasi dan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Saat ini, berbagai tahapan revitalisasi jangka pendek telah berhasil diselesaikan, sehingga Park and Ride Lebak Bulus kini mampu menampung ribuan kendaraan.

"Sebelum revitalisasi, kapasitas tampung untuk sepeda motor sekitar 700 unit dan mobil sekitar 200 unit. Setelah revitalisasi, kapasitas sepeda motor meningkat menjadi 2.370 unit, yang berarti ada peningkatan sekitar 1670 unit," jelas Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, saat diwawancarai di Park and Ride Lebak Bulus, Rabu.

Kapasitas parkir mobil juga meningkat dari semula hanya 150 unit menjadi 191 unit setelah revitalisasi.

Selain peningkatan kapasitas, berbagai penambahan fasilitas juga telah dilakukan di Park and Ride ini.

Di antaranya adalah penggantian sistem karcis manual dengan sistem otomatis, penerapan sistem pembayaran *cashless*, penyediaan kanopi, asuransi, dan lain sebagainya.

Sementara itu, dalam revitalisasi jangka panjang, Park and Ride Lebak Bulus akan dibangun bertingkat, dengan lantai atasnya difungsikan sebagai pusat retail dan hunian.

Pembangunan Park and Ride Baru

Selain di Lebak Bulus, Pramono juga berencana untuk membangun fasilitas Park and Ride baru di Cawang, Jakarta Timur.

Park and Ride tersebut akan dibangun di atas lahan bekas taman hutan kota yang sudah lama tidak berfungsi.

Menurut Pramono, saat ini ada sekitar 10 hingga 11 jalur Transjakarta yang berpusat di Cawang.

Faktor inilah yang membuat Pramono yakin bahwa pembangunan Park and Ride di Cawang sangat dibutuhkan.

"Jadi, di Cawang akan ada Park and Ride, dan kita bangun agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai tujuan," pungkas Pramono.