Trenggono: Pangeran Laut Pembawa Berkah untuk Rote Ndao

Admin

12/06/2025

2
Min Read

On This Post

“`html

Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), memperoleh sebuah julukan istimewa dari masyarakat Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Beliau dinobatkan sebagai Manek Mana Nale Tasik, sebuah gelar yang bermakna ‘pangeran laut yang membawa berkah dari laut’.

Pemberian gelar tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, pada acara peluncuran pembangunan kawasan sentra industri garam nasional di Rote Ndao, NTT.

“Dengan segala hormat, Bapak. Kami akan menobatkan Bapak (Trenggono), dengan menggunakan bahasa adat yang kami sebut Manek Mana Nale Tasik,” ujar Paulus, pada hari Selasa (3/6/2025).

Paulus menjelaskan bahwa makna dari gelar tersebut adalah sebagai wujud penghormatan serta harapan yang besar dari masyarakat pesisir Rote Ndao terhadap komitmen pemerintah pusat, terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam mengembangkan sektor kelautan di wilayah mereka.

“Manek Mana Nale Tasik itu berarti seorang penguasa laut, atau seorang pangeran laut, yang membawa berkah dari laut untuk kami, masyarakat Rote Ndao,” jelasnya lebih lanjut.

Kedatangan Trenggono di Rote Ndao disambut dengan Tari Lilete, sebuah tarian tradisional setempat yang memukau. Sebagai simbol kehormatan, tokoh adat setempat atau maneleo kemudian memasangkan topi ti’langga kepada beliau.

Perlu diketahui bahwa gelar adat ini diberikan bukan tanpa alasan. KKP, di bawah kepemimpinan Trenggono, telah memberikan harapan yang besar terhadap pembangunan kawasan industri garam nasional di Rote Ndao. Paulus menegaskan komitmennya untuk menjaga dan mengawal proyek tersebut sepenuhnya.

“Oleh karena itu, KKP pantas dan selayaknya kami sematkan gelar adat ini. Kami juga akan memastikan bahwa tempat ini akan kami kawal dan kami jaga, agar dapat menjadi kawasan industri garam nasional yang mampu menyerap tenaga kerja hingga kurang lebih 26.000 orang,” tegas Paulus.

Pembangunan industri garam berskala nasional di wilayah Rote diyakini dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan sosial yang masih menghantui daerah tersebut, termasuk kemiskinan ekstrem dan masalah stunting.

“Kami meyakini bahwa banyak masyarakat Rote Ndao yang akan terbebas dari garis kemiskinan. Angka stunting kami pada tahun 2023 masih berada di angka 29,8%, namun tahun lalu sudah turun menjadi 32% dan akan terus menurun, Bapak. Saya yakin kemiskinan ekstrem dan kemiskinan secara umum akan semakin menurun. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa,” ungkapnya dengan penuh optimisme.

Sebagai penutup, Paulus melontarkan sebuah candaan yang berhasil mengundang tawa para hadirin saat memberikan piagam penghargaan kepada Trenggono.

“NTT sekarang adalah singkatan dari Nanti Trenggono Tolong,” kata Paulus sambil berkelakar.

“`