Bus-Truk Biang Kecelakaan? Tips Aman dari KNKT!

Admin

14/06/2025

3
Min Read

Seringkali, kendaraan berukuran besar seperti bus dan truk menjadi sumber terjadinya kecelakaan yang berakibat fatal. Sudah menjadi berita umum mengenai kecelakaan tragis yang disebabkan oleh truk dan bus, seringkali akibat masalah rem blong.

Ini adalah peringatan mendesak bagi semua pengguna jalan agar meningkatkan kewaspadaan. Meningkatnya insiden kecelakaan maut merupakan ancaman nyata di jalan raya.

"Hampir setiap hari, kita mendengar berita tentang kecelakaan yang melibatkan bus dan truk. Faktor utama yang seringkali menjadi penyebab adalah human factor atau faktor manusia. Setiap kecelakaan bermula dari adanya hazard (bahaya). Keberadaan hazard inilah yang kemudian meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan bagi para pengguna jalan," ujar Plt Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh Liputanku, Rabu (4/6/2025).

Menurut Bapak Wildan, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh para pengemudi bus dan truk. Hal ini sangat penting untuk mencegah mereka menjadi penyebab kecelakaan fatal di jalan.

"Pertama, pastikan kondisi fisik prima, sehat, dan tidak dalam pengaruh obat-obatan apa pun. Kedua, jangan melebihi batas waktu mengemudi yang disarankan, yaitu maksimal 12 jam, dan pastikan untuk tidur minimal lima jam sebelum kembali mengemudi. Ketiga, lakukan pemeriksaan kendaraan sebelum memulai perjalanan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik," jelas Bapak Wildan.

Selain itu, pengemudi wajib memahami teknik mengemudi yang aman di jalan menurun untuk mencegah terjadinya rem blong. Pengemudi juga harus mengenali kondisi jalan yang akan dilalui, mengurangi kecepatan, dan berhati-hati saat melewati jalan yang belum familiar.

"Prioritaskan kesegaran dan kebugaran diri. Pastikan Anda cukup tidur dan tidak dalam kondisi sakit atau mengonsumsi obat-obatan. Lakukan peregangan tubuh sebelum memulai perjalanan. Hindari konsumsi makanan berlebihan atau makanan berkarbohidrat tinggi yang dapat menyebabkan kantuk. Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, telur, dan air putih," imbuh Bapak Wildan.

Periksa Kendaraan Sebelum Jalan!

Bapak Wildan menekankan pentingnya pemeriksaan pra-perjalanan (pre-trip inspection) bagi para sopir truk dan bus. Ada beberapa komponen penting yang harus diperiksa sebelum memulai perjalanan.

Pemeriksaan kondisi kendaraan meliputi instrumentasi dashboard, kaca spion, kursi dan sabuk pengaman, kondisi ban dan tekanan angin, serta lampu-lampu dan wiper. Periksa juga level minyak rem, pastikan berada di antara batas minimal dan maksimal, periksa kebocoran minyak rem pada bagian roda jika levelnya turun, dan periksa kandungan air dalam minyak rem untuk mencegah vapour lock (angin palsu). Ganti minyak rem secara berkala.

Kemudian, lakukan pemeriksaan terhadap tromol, celah, dan ketebalan kampas rem. Injak pedal rem sepenuhnya; penurunan tekanan angin pada indikator tidak boleh melebihi 0,5 bar. Jika penurunan tekanan angin mencapai 1 bar atau lebih, segera minta mekanik untuk memeriksa celah kampas atau kondisi kampas rem.

Periksa potensi kebocoran angin. Parkirkan kendaraan di permukaan yang rata dan gunakan ganjal roda. Pastikan tekanan angin dalam tabung penuh. Lepaskan rem parkir. Putar kunci kontak ke posisi "ON" agar indikator pada dashboard menyala, kemudian injak pedal rem secara dalam dan tahan selama 2 menit. Jika tekanan angin turun selama 2 menit, kemungkinan ada kebocoran. Mekanik perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Video: Kasus Bus ALS Maut yang Renggut 12 Nyawa Naik ke Tahap Penyidikan

Video: Kasus Bus ALS Maut yang Renggut 12 Nyawa Naik ke Tahap Penyidikan