Perseteruan sengit meletus antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan tokoh berpengaruh, Elon Musk. Keduanya saling melontarkan pernyataan pedas, padahal sebelumnya dikenal sebagai rekan yang cukup dekat.
Beberapa jam usai perdebatan panasnya dengan Elon Musk, dalam sebuah wawancara, Trump menanggapi pertanyaan mengenai kabar penjadwalan panggilan telepon dengan Musk. Dengan nada meremehkan, Trump justru menyebut Elon Musk sudah kehilangan akal sehatnya.
“Maksud Anda, orang yang sudah gila itu?” ujarnya dengan nada sinis. Ia menambahkan bahwa dirinya tidak terlalu berminat untuk berbicara dengan Musk saat ini. Menurutnya, Musk memang berkeinginan untuk berdiskusi dengannya, namun ia belum merasa siap untuk kembali menjalin komunikasi dengan sosok terkaya di dunia yang memimpin perusahaan antariksa SpaceX dan produsen mobil listrik Tesla tersebut.
Kalangan terdekat Trump mengungkapkan bahwa sang presiden merasa lebih kecewa daripada marah atas sikap Musk. Seorang sumber dari tim penasihat Trump menuturkan bahwa Trump tampak begitu terpukul dengan perseteruan yang tak terduga ini.
Seperti yang dilansir detikINET dari ABC, Trump bahkan dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi untuk memberikan atau menjual mobil Tesla berwarna merah yang belum lama ini dibelinya sebagai bentuk dukungan kepada Musk. Perlu diingat, Trump sempat melihat-lihat model Tesla di Gedung Putih pada bulan Maret lalu, saat perusahaan Musk tersebut sedang mengalami masa-masa sulit.
Konflik verbal antara keduanya dipicu oleh kritik tajam Musk terhadap rancangan undang-undang pajak dan imigrasi yang digagas Trump. Musk bahkan secara terbuka menyatakan bahwa Trump pasti akan mengalami kekalahan dalam pemilihan presiden 2024 tanpa dirinya. Ia juga mendukung seruan untuk memakzulkan Trump, serta mengklaim bahwa Trump terlibat dengan kasus kejahatan seksual yang dilakukan oleh Jeffrey Epstein.
“Tanpa dukungan saya, Trump akan kalah dalam pemilihan, Partai Demokrat akan menguasai DPR, dan Partai Republik hanya akan memiliki 51-49 kursi di Senat. Benar-benar tidak tahu berterima kasih,” tulisnya di platform X.
“Saatnya untuk menjatuhkan bom yang sangat besar. (Trump) tercatat dalam berkas Epstein. Itulah alasan sebenarnya mengapa berkas-berkas tersebut tidak pernah dipublikasikan,” ungkapnya dalam cuitan yang lain.
Tidak lama kemudian, Trump merespons dengan menyatakan bahwa ia mungkin akan membatalkan kontrak-kontrak besar yang selama ini menguntungkan bisnis-bisnis Musk, termasuk SpaceX. “Cara termudah untuk menghemat anggaran negara kita, Miliaran dan Miliaran Dolar, adalah dengan menghentikan subsidi dan kontrak pemerintah untuk Elon. Saya selalu heran mengapa Biden tidak melakukan hal ini!” tegas Trump.
Perusahaan-perusahaan milik Musk, termasuk Tesla, SpaceX, dan Starlink, memiliki kontrak langsung dengan pemerintah AS. Selain itu, mereka juga mendapatkan manfaat dari berbagai subsidi dan keringanan pajak.