Baru-baru ini, Donald Trump membeli Tesla Model S sebagai bentuk dukungan terhadap Elon Musk. Akan tetapi, relasi keduanya kini memanas, dan Trump dikabarkan berniat menjual Tesla miliknya tersebut.
Tiga bulan silam, Presiden AS, Donald Trump, berdiri bersama Elon Musk di depan Gedung Putih untuk memilih mobil Tesla baru. Langkah ini diambil Trump sebagai bentuk solidaritas kepada Elon Musk yang saat itu menghadapi serangkaian aksi vandalisme dan penurunan tajam saham Tesla. Kala itu, Trump bahkan berjanji akan menghentikan aksi vandalisme terhadap sejumlah dealer Tesla di Amerika. Tak hanya itu, Trump juga memuji Tesla dan menyebut mobil produksi perusahaan yang berbasis di Texas tersebut luar biasa.
"Ini produk yang hebat, yang terbaik yang ada," ujarnya saat itu.
Dia juga memberikan apresiasi kepada Musk karena dianggap telah berdedikasi dalam pengembangan energi. Trump menilai bahwa saat itu Musk diperlakukan secara tidak adil. Namun, situasinya kini justru berbalik.
Trump dan Elon Musk kini terlibat dalam perseteruan yang cukup sengit. Bahkan, Trump dikabarkan berniat untuk menjual Tesla Model S yang belum lama dimilikinya. Dilansir oleh Business Insider, seorang pejabat senior Gedung Putih menyatakan bahwa Trump tengah mempertimbangkan untuk menjual atau memberikan Tesla Model S berwarna merah. Mobil tersebut diperkirakan memiliki nilai sekitar USD 80.000 atau setara dengan Rp 1,3 miliar (dengan kurs 1 USD = Rp 16.270).
Perselisihan antara keduanya turut berdampak pada penurunan kembali saham Tesla. Nilai valuasi perusahaan juga mengalami penurunan. Walaupun sahamnya telah pulih, tetap tercatat penurunan sebesar seperlima sepanjang tahun ini.
Sebagai informasi tambahan, hubungan keduanya memburuk setelah Musk mengkritik RUU baru yang disebut Trump sebagai One Big Beautiful.
Musk berpendapat bahwa RUU tersebut berpotensi memperburuk defisit anggaran pemerintah. Trump tidak tinggal diam. Ia menuduh Musk menentang RUU tersebut karena adanya klausul yang mencabut insentif pembelian kendaraan listrik.
Trump juga membantah anggapan bahwa dirinya memenangkan pemilihan umum tahun lalu berkat bantuan dana ratusan juta dolar dari Musk.
"Saya sangat kecewa dengan Elon. Saya telah banyak membantu Elon, dia mengetahui setiap aspek dari RUU ini, dan dia tidak pernah mempermasalahkannya sampai setelah dia pergi," ungkap Trump seperti dilansir detikInet.
Musk merespons komentar tersebut melalui platform X. Ia menyatakan bahwa RUU tersebut tidak pernah diperlihatkan kepadanya. Ia juga menegaskan tidak peduli dengan insentif kendaraan listrik, tetapi lebih fokus pada upaya menurunkan utang nasional yang dianggapnya sebagai ancaman eksistensial bagi negara.