“`html
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berencana menerapkan kenaikan tarif impor baja dan aluminium secara signifikan, mencapai 50% dari angka sebelumnya yang berada di level 25%. Langkah ini diambil dengan tujuan utama untuk melindungi dan memperkuat industri dalam negeri AS.
"Kami akan meningkatkan tarif baja menjadi 50% untuk baja yang masuk ke Amerika Serikat, sebuah langkah yang akan semakin memperkuat industri baja kita," ungkap Trump dalam sebuah acara rapat umum di Pennsylvania, seperti yang dilansir dari Reuters pada hari Sabtu (31/5/2025).
Informasi yang beredar melalui kanal media sosial Trump mengindikasikan bahwa kenaikan tarif ini akan mulai berlaku pada pekan mendatang. Implementasi kebijakan ini memunculkan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan dalam perang dagang, khususnya di sektor industri terkait.
Kamar Dagang Kanada secara tegas mengecam kenaikan tarif tersebut, menilai bahwa tindakan ini bertentangan dengan prinsip keamanan ekonomi di kawasan Amerika Utara. Lebih lanjut, kebijakan tarif yang baru ini berpotensi menyebabkan lonjakan harga baja secara menyeluruh, yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif bagi industri dan konsumen secara luas.
"Mengganggu rantai pasokan lintas batas yang efisien, kompetitif, dan dapat diandalkan, seperti yang telah kita bangun dalam sektor baja dan aluminium, akan menimbulkan kerugian besar bagi kedua negara," tegas Presiden Kamar Dagang Kanada, Candace Laing, dalam pernyataan resminya.
Sebagai informasi tambahan, AS memegang posisi sebagai importir baja terbesar di dunia, jika tidak menghitung Uni Eropa, dengan total impor mencapai 26,2 juta ton baja pada tahun 2024, menurut data dari Departemen Perdagangan. Sementara itu, data dari Biro Sensus yang diperoleh dari sistem Data Web Komisi Perdagangan Internasional AS mencatat bahwa impor untuk 289 kategori produk mencapai angka US$ 147,3 miliar pada tahun 2024, dengan proporsi hampir dua pertiga merupakan aluminium dan sepertiga merupakan baja.
“`