Ucapan Tokoh di Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025

Admin

09/06/2025

7
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Pada hari yang istimewa ini, tepatnya di akhir pekan, Minggu (1/6/2025), kita memperingati Hari Lahir Pancasila. Berbagai pihak turut serta menyampaikan ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni.

Salah satunya adalah DPP PDI Perjuangan (PDIP), yang menyelenggarakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Acara ini bertempat di halaman parkir Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Minggu pagi (1/6/2025).

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni ini diikuti oleh jajaran pengurus DPC dan PAC PDIP se-DKI Jakarta, serta anggota Satgas PDIP dari wilayah DKI Jakarta dan Kabupaten Bogor.

Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, turut serta mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila pada Minggu pagi (1/6/2025) secara daring atau online.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam amanatnya, Djarot menyoroti kasus-kasus korupsi yang mencerminkan perilaku tidak Pancasilais.

"Dengan semangat Pancasila, kita harus memerangi korupsi. Mereka yang melakukan korupsi hingga miliaran, puluhan miliar, bahkan ratusan miliar, bukanlah seorang Pancasilais, melainkan pengkhianat Pancasila," tegas Djarot, Minggu (1/6/2025).

"Mereka yang menguasai tambang beribu-ribu hektar, menyengsarakan rakyat, dan merusak lingkungan, adalah pengkhianat Pancasila. Oleh karena itu, kita harus melawan mereka," lanjutnya.

Selain itu, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon bertindak sebagai Pembina dalam Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 di halaman Kompleks Kemdikbudristek, Senayan, Jakarta.

Upacara peringatan ini diselenggarakan bersama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dengan mengusung tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya".

"Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila adalah jiwa bangsa, pedoman hidup, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia," ujar Fadli Zon dalam amanatnya.

Berikut adalah rangkuman ucapan dari para tokoh saat Hari Lahir Pancasila 1 Juni, yang dihimpun oleh Tim News Liputanku:

DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengadakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih untuk memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni di halaman parkir Masjid At Taufiq, Lenteng Agung Jakarta Selatan, Minggu pagi (1/6/2025).

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat mengikuti upacara Minggu pagi (1/6/2025) secara daring atau online.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam sambutannya, Djarot menyoroti kasus korupsi yang menunjukkan sikap tidak pancasila.

Hadir secara langsung dalam upacara tersebut antara lain Wasekjen DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo, Wakil Bendahara DPP Yuke Yurike, serta Ketua DPP seperti Ganjar Pranowo, Rano Karno, Tri Rismaharini, Mindo Sianipar, Ronny Talapessi, Wiryanti Sukamdani, Sri Rahayu, dan Adian Napitupulu.

Upacara dimulai dengan mengheningkan cipta, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi Lagu Indonesia Raya.

Dalam sambutannya, Djarot mengenang sosok Bung Karno. Ia menegaskan bahwa Bung Karno telah dengan jelas menyatakan bahwa Indonesia merdeka harus berlandaskan Pancasila.

"Kita menyadari bahwa Bung Karno bukan hanya milik PDI Perjuangan, Bung Karno adalah milik bangsa Indonesia dan pemikiran-pemikirannya adalah milik dunia," ungkap Djarot.

Djarot juga mengajak seluruh kader PDIP untuk memaknai Pancasila dengan cara turun langsung ke masyarakat, mendengarkan aspirasi serta memahami penderitaan rakyat.

"Itulah ladang pengabdian kita. Semangat Pancasila inilah yang saat ini dituntut untuk benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari," imbuh Djarot.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menjadi Pembina dalam Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 di halaman Kompleks Kemdikbudristek, Senayan, Jakarta.

Dalam amanatnya, Fadli Zon menyampaikan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Menurutnya, Pancasila adalah jiwa bangsa, pedoman hidup, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

"Upacara ini adalah wujud komitmen bersama untuk mengamalkan Pancasila dalam tindakan nyata dan mengarusutamakannya di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujarnya pada Minggu (1/6/2025).

Menbud mengajak seluruh hadirin untuk merenungkan kembali makna Pancasila. "Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 280 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya, dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebhinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu," jelasnya.

Fadli Zon menegaskan bahwa dalam konteks pembangunan nasional, Pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045.

"Salah satu aspek paling mendasar dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia. Kita menyadari bahwa kemajuan tanpa landasan ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa fondasi nilai-nilai Pancasila dapat menimbulkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila dapat menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi," terangnya.

Fadli Zon menyatakan bahwa dalam era globalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila semakin nyata. Melalui Asta Cita, ujar Menbud, kita dituntut untuk merevitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan, mulai dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital. Menbud kemudian menjabarkan implementasi Pancasila dalam berbagai dimensi kehidupan tersebut.

"Pertama, dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, tidak hanya dalam pelajaran formal, tetapi juga dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh karakternya, dan kuat integritas moralnya," paparnya.

"Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus terwujud dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan, dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan tertentu," lanjut Menbud.

"Ketiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ekonomi kerakyatan, dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa," tuturnya.

"Keempat, dalam ruang digital, kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukanlah ruang bebas nilai. Etika, toleransi, dan saling menghargai harus tetap ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan literasi digital dan semangat gotong royong," tambah Menbud.

Menbud mengajak seluruh peserta upacara, serta seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, untuk berperan aktif dalam membumikan Pancasila. Menbud mengingatkan bahwa Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, melainkan momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

Turut hadir dalam Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 ini adalah Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha; Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stela Christie; segenap jajaran pejabat eselon I dan II serta pegawai Kementerian Kebudayaan, pimpinan dan staf Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Di akhir amanatnya, Fadli Zon menyampaikan ajakan untuk bersama-sama menjadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, melainkan momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

"Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan, dan tindakan kita sebagai cermin dari semangat Pancasila."

"Akhirnya, mari kita terus bergotong-royong menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa, dan bernegara. Dirgahayu Pancasila, jayalah Indonesia!" tutup Menbud.

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 ini kembali menjadi momentum penting bagi seluruh elemen bangsa untuk meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai dasar yang mempersatukan Indonesia.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga kompas moral bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Pancasila adalah dasar negara sekaligus kompas moral bangsa. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, yang akan membawa kita kembali ke jati diri sebagai manusia Indonesia," tutur Teddy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/6/2025).

Menurut Teddy, tantangan bangsa saat ini, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, menuntut penguatan karakter kebangsaan yang berlandaskan Pancasila.

Beliau pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam berpikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

"Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025. Mari terus jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam kehidupan sehari-hari kita," pesan Teddy.

Kantor Komunikasi Presiden (PCO) turut menyampaikan ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ucapan tersebut diunggah melalui akun Instagram @pco.ri yang juga berkolaborasi dengan akun @presidenrepublikindonesia.

"Anak Generasi Emas adalah garda terdepan dalam menjaga Pancasila tetap hidup dalam karya dan karakter," tulis PCO, dikutip Minggu (1/6/2025).

"Bukan hanya sekadar hafalan, tetapi dihayati untuk menjadi cahaya dan pedoman yang membimbing langkah mereka menuju masa depan," sambungnya.

Pihak Istana Kepresidenan berharap ideologi Pancasila semakin kokoh demi menyongsong terwujudnya Indonesia Emas.

"Mari terus kokohkan ideologi Pancasila untuk mewujudkan Indonesia Emas 2025 yang kuat dan bersatu. Selamat Hari Lahir Pancasila!" tutup unggahan PCO.

Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Peringatan ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan sebuah momentum penting untuk merefleksikan kembali nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.